Cari dengan kata kunci

1cover_perak_Agam.jpg

Halus dan Elegannya Kerajinan Perak Koto Gadang Agam

Kerajinan perak selama ini identik dengan satu daerah bernama Kotagede di Yogyakarta. Namun, di Sumatera Barat ada satu daerah yang juga dikenal dengan keindahan kerajinan peraknya. Daerah ini bernama Koto Gadang Agam, kawasan pusat seni yang terkenal sebagai sentra kerajinan perak.

Kesenian

Kerajinan perak selama ini identik dengan satu daerah bernama Kotagede di Yogyakarta. Namun, di Sumatera Barat ada satu daerah yang juga dikenal dengan keindahan kerajinan peraknya. Daerah ini bernama Koto Gadang Agam, kawasan pusat seni yang terkenal sebagai sentra kerajinan perak.

Koto Gadang Agam merupakan kawasan setingkat desa di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sejak pendudukan Belanda di desa ini, masyarakat di desa ini sudah mulai membuat aneka kerajinan perak. Hasil kerajinan perak ini tidak saja diminati masyarakat yang tinggal di sekitar Agam, namun juga oleh orang-orang Belanda yang berada di sana. Aneka jenis kerajinan perak berupa kalung, gelang, dan cincin saat itu banyak diminati wanita-wanita Belanda.

Seiring berjalannya waktu, nama Koto Gadang Agam pun semakin dikenal sebagai pembuat kerajinan perak di Sumatera Barat. Bahkan sekitar tahun 1911, kerajinan perak desa ini sudah dikenal bangsa-bangsa di Eropa.    

Satu yang menjadi ciri khas kerajinan perak di Koto Gadang Agam terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau. Hal ini sedikit menimbulkan kesan tidak terlalu menyolok mata saat dikenakan. Perak dari Kota Gadang Agam juga terkenal sangat halus dalam proses pembuatannya sehingga membuat orang-orang di luar negeri begitu terkesan dengan hasilnya.

Saat ini kerajinan perak di Koto Gadang Agam sudah mulai digemari oleh pasar luar negeri. Selain ke Eropa, perak dari desa ini juga sudah menjamah pasar Asia seperti Malaysia, Singapura dan beberapa negara tetangga lainnya.

Baca juga: Menyulap Getah Menjadi Kerajinan yang Indah

[Tauhid/IndonesiaKaya]

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds