Cari dengan kata kunci

Kue Bingka

Kue Bingka, Si Manis Lembut dari Tanah Banjar yang Mirip Kue Lumpur

Kudapan bercita rasa legit dan gurih dari Tanah Banjar ini adalah favorit para raja dan bangsawan.

Kuliner

Bulan Ramadan terasa kurang sempurna tanpa menikmati hidangan manis, terutama saat berbuka puasa. Menahan lapar dan dahaga sepanjang hari, kemudian mengisi perut dengan kuliner manis khas Balikpapan sebelum menyantap hidangan utama, merupakan kenikmatan tiada tara.

Di Tanah Banjar, Kalimantan Selatan, tradisi serupa juga hadir. Masyarakat Banjarmasin memiliki tradisi turun-temurun berupa kudapan manis yang menjadi primadona saat Ramadan, yaitu kue bingka.

Dibuat dengan bentuk yang menyerupai bunga, camilan istimewa ini menjadi favorit masyarakat Kalimantan Timur dan Selatan. Dahulu, kue dengan cita rasa legit gurih ini merupakan hasil karya Suku Banjar dan menjadi kudapan kesukaan para raja dan bangsawan. Kini, kue basah ini dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat.

Menurut berbagai sumber, resep kue ini konon diciptakan oleh Putri Junjung Buih, putri Kerajaan Daha. Pada masa itu, Sang Putri membuat kue bingka yang memang diperuntukkan khusus untuk para bangsawan.

Konon, resep kue ini dibuat oleh Putri Junjung Buih yang dikenal sebagai putri Kerajaan Daha.

Sekilas, tampilan kue bingka memang mirip dengan kue lumpur. Kue ini menawarkan rasa gurih legit dan tekstur lembut, menjadikannya camilan khas yang digemari di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, hingga Pontianak, Kalimantan Barat. Kue Bingka diolah dengan berbagai bahan dasar, seperti tape, labu, pandan, dan kentang. Masyarakat Banjarmasin dan Balikpapan umumnya lebih menyukai Kue Bingka berbahan dasar kentang.

Kue bingka dibuat dengan bahan dasar beragam mulai dari tape, labu, pandan, dan kentang.

Proses pembuatan kue bingka tradisional, yang dikenal sebagai sumba, memiliki keunikan tersendiri. Arang dari kayu pohon atau bakau dipilih sebagai sumber panas karena menghasilkan panas yang lebih tahan lama. Hal ini memungkinkan kematangan kue bingka lebih merata dan menghasilkan tekstur yang lembut.

Lebih dari sekadar primadona Banjarmasin, kue bingka ini telah memikat lidah di berbagai daerah, bahkan hingga ke negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Bingka, kue basah dengan bentuk unik dan cantik menyerupai bunga, menawarkan kelezatan manis yang menjadikannya camilan sempurna dinikmati bersama kopi hitam.

Bahan dasar pembuatan kue bingka sangatlah mudah, yaitu terdiri dari tepung, santan, gula, dan telur. Dahulu, kue bingka hanya memiliki satu varian rasa, tetapi kini telah hadir dalam beragam rasa.

Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan selera masyarakat, inovasi rasa kue bingka pun terus dilakukan. Orang Banjar berkreasi dengan menghadirkan berbagai rasa baru, seperti nangka, pandan, kentang, tapai, waluh (labu), kismis, dan bahkan keju.

Keistimewaan lainnya, makanan ringan ini merupakan salah satu dari 41 variasi kue yang digunakan dalam berbagai acara istimewa, mengikuti tradisi suku Banjar.

Keistimewaan lainnya, makanan ringan ini merupakan salah satu dari 41 variasi kue yang biasa digunakan dalam berbagai acara istimewa, sesuai dengan tradisi suku Banjar. Contohnya, kue ini sering disajikan dalam perayaan pernikahan atau selamatan.

Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut menjadikannya sajian istimewa yang selalu dirindukan, baik untuk dinikmati sendiri maupun bersama keluarga. Saat berkunjung ke Banjarmasin, jangan lupa untuk mampir ke toko oleh-oleh khas Banjarmasin yang menjual kue bingka. Keluarga di rumah pasti ingin mencicipinya juga dan ingin berkelana ke Tanah Banjar.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

  • Hardiansyah, R. (2019). Potensi Produk UMKM Menjadi Produk Unggulan Daerah Kota Tanjungpinang. Jurnal Benefita, 4(2), 233-242.

    CAHYO, S. N., Al Haris, F. H. S., & Khusnuliawati, H. (2017). Membangun Website Aneka Ragam Masakan Khas Banjar Pada Pusat Kuliner Tanjung Kalimantan Selatan (Doctoral dissertation, Universitas Sahid Surakarta).