Cari dengan kata kunci

Ketupat Kandangan

Ketupat Kandangan, Harmoni Ketupat dan Ikan Gabus yang Menggugah Selera

Olahan Ketupat berpadu dengan ikan Gabus Asap Sajian khas masyarakat Kandangan, Kalimantan Selatan.

Kuliner

Sajian ketupat rupanya tak hanya terkenal di Pulau Jawa. Ketupat yang biasanya identik dengan Hari Raya Idul Fitri, ternyata memiliki pesona istimewa di Banjarmasin. Di Tanah Banjar ada sajian bernama Ketupat Kandangan, yang bukan hidangan Lebaran melainkan sarapan sehari-hari masyarakat Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Ketupat Kandangan berasal dari daerah Kandangan, sebuah daerah di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Konon, hidangan ini telah ada sejak abad ke-18, di mana masyarakat Banjar memanfaatkan hasil tangkapan ikan haruan (gabus) yang berlimpah di sungai sekitar. Ikan gabus diolah dengan cara diasap, kemudian dimasak bersama santan dan rempah-rempah, menghasilkan kuah kental berwarna kuning keemasan.

Tak perlu menunggu Lebaran, sajian Ketupat Kandangan memang menjadi sarapan atau menu makan siang khas Banjarmasin yang bisa ditemui di warung maupun restoran. Berbeda dengan daerah lain yang banyak menggunakan janur sebagai pembungkus ketupat, Ketupat Kandangan biasa berbentuk segitiga sama sisi yang dibungkus dengan daun kelapa.

Berbeda dengan daerah lain yang banyak menggunakan janur sebagai pembungkus ketupat, Ketupat Kandangan biasa berbentuk segitiga sama sisi yang dibungkus dengan daun kelapa.

Beras menjadi elemen kunci dalam kelezatan Ketupat Kandangan. Bukan sembarang beras, melainkan beras lokal istimewa bernama Siam Unus yang ditanam di lahan gambut atau rawa Kalimantan Selatan. Diperlukan kesabaran ekstra untuk menikmati ketupat ini, karena panen berasnya hanya sekali dalam setahun.

Beras menjadi elemen kunci dalam kelezatan Ketupat Kandangan. Bukan sembarang beras, melainkan beras lokal istimewa bernama Siam Unus yang ditanam di lahan gambut atau rawa Kalimantan Selatan.

Beras Siam Unus memiliki ciri khas yang membedakannya dari beras pada umumnya. Teksturnya tidak pulen seperti beras Jawa, melainkan pera dan berbutir-butir. Bagi orang Banjar, inilah ciri khas ketupat yang lezat. Aroma daun kelapa muda yang menempel pada ketupat pastinya akan menambah selera makan siapa pun yang menikmatinya.

Ketupat Kandangan bukan sekadar hidangan, tetapi merupakan perwujudan cita rasa unik Orang Banjar. Perpaduan beras Siam Unus, tradisi turun-temurun, dan kearifan lokal menghasilkan ketupat yang tak terlupakan.

Ketupat Kandangan bukan sekadar hidangan, tetapi merupakan perwujudan cita rasa unik Orang Banjar.

Ikan gabus menjadi primadona di sajian Kandangan. Bukan tanpa alasan, daerah ini dilimpahi rawa, waduk, sungai, dan irigasi sawah yang kaya akan ikan gabus. Kelebihan ikan ini terletak pada kandungan asam aminonya yang tinggi, terbukti mampu mempercepat pembentukan jaringan kulit dan meningkatkan produksi kolagen sehingga bermanfaat untuk kesehatan kulit. 

Rasanya yang manis, gurih dan dimasak dengan kuah santan membuat ikan gabus menjadi pendamping ketupat yang pas untuk disantap saat sarapan. Jika melancong ke Banjarmasin, jangan lupa untuk mengisi perut saat pagi hari dengan Ketupat Kandangan yang berkhasiat dan menggugah selera.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

  • Syafruddin, H. (2017). Kuliner Tradisional Kalimantan Selatan: Warisan Budaya dan Kearifan Lokal. Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.

    HSS, K. K. KATUPAT KANDANGAN KULINER TRADISIONAL KAB HULU SUNGAI SELATAN MAIMUNAH.

This will close in 10 seconds