Cari dengan kata kunci

DSC05092

Kenikmatan Barongko dan Gogos, Kudapan Makassar yang Legendaris

Memiliki wilayah yang luas membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki beragam suku yang tersebar mulai dari Sabang hingga Papua. Tentunya, bukan hanya kaya akan budaya, Indonesia juga kaya akan makanan […]

Kuliner

Memiliki wilayah yang luas membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki beragam suku yang tersebar mulai dari Sabang hingga Papua. Tentunya, bukan hanya kaya akan budaya, Indonesia juga kaya akan makanan tradisional yang nikmat dan juga unik. 

Seperti halnya Kota Makassar yang sejak lama terkenal karena kekayaan kuliner yang tersohor berkat racikan rempah-rempah incaran para saudagar. Di tengah gempuran kuliner dari luar negeri, terdapat beberapa makanan tradisional Nusantara yang eksis hingga kini. Salah satu makanan khas Indonesia yang patut menyandang gelar ‘legendaris’ yakni barongko, kue khas Tanah Bugis. 

Barongko sendiri merupakan kue yang terbuat dari campuran antara gula, telur, pisang, dan santan. Teksturnya yang lembut menjadikan kue ini bisa dikonsumsi oleh anak-anak, maupun orang dewasa. 

Mengutip “Barongko Si Manis Lembut dari Bugis” (2019) barongko dulunya hanya disajikan untuk kaum bangsawan saja. Dahulu makanan bercita rasa manis ini hanya disantap oleh para raja Bugis. Barongko merupakan singkatan dari bahasa Bugis yakni “barangku mua udoku” yang artinya “barangku sendiri yang ku bungkus”. 

Makna yang terkandung dalam barongko adalah bahan utama yang terbuat dari pisang dibungkus kembali dengan daun pisang. Artinya tuan rumah menyajikan kejujuran, apa yang di luar sama dengan yang di dalam. Seiring perkembangan zaman, barongko kini menjadi salah satu makanan yang bisa dinikmati semua kalangan. Kudapan manis ini biasa tersaji dalam acara penting masyarakat Bugis seperti pernikahan, akikah dan lain sebagainya. 

Selain nikmat disantap dalam keadaan hangat, kue lembut yang biasa dibungkus dengan daun pisang ini juga nikmat disantap saat dingin. Jadi masyarakat Makassar biasanya memasukkan barongko ke dalam lemari pendingin sebelum disantap.

Cara pembuatan kue yang satu ini juga bisa dibilang cukup sederhana. Hanya perlu menghaluskan pisang yang dicampur dengan santan. Jika sudah tercampur rata, maka masukkan bahan lain seperti telur, vanili, garam, dan susu kental manis. Setelah adonan tercampur rata, siapkan daun pisang atau loyang untuk dijadikan wadah, lalu kukus adonan barongko selama kurang lebih dua puluh lima menit. Jika sudah matang, angkat lalu sajikan. 

Selain barongko, satu lagi camilan menggugah selera yang rasanya nikmat untuk mengganjal perut jika tak ingin sarapan berat yakni gogos. Berbeda dengan barongko yang bercita rasa manis, gogos sendiri adalah kudapan Bugis bercitarasa gurih. Karena dibungkus dengan daun pisang, sekilas gogos terlihat seperti lemper

Bahan dasarnya adalah beras ketan yang dimasak terlebih dahulu dengan santan agar meresap. Jika lemper biasa diisi dengan daging ayam cincang ayam, kudapan gogos diisi dengan ikan yang dimasak pedas gurih sedikit manis dari kelapa sangrai. 

Secara bentuk, gogos terlihat lebih langsing dan panajng. Setelah dibungkus daun pisang, gogos kemudian dibakar di atas api. Yang unik dari gogos sendiri adalah penggunaan ketan yang bervariasi. Bisa ketan hitam, ketan putih atau menggunakan biji khas Sulawesi yakni banne, biji-bijian teksturnya seperti pasir dan berwarna cokelat.

Ditemani kopi atau teh, menyantap barongko dan gogos bisa menjadi menu alternatif untuk sarapan yang praktis, nikmat dan juga mengenyangkan.

Informasi Selengkapnya

This will close in 10 seconds