Jika di daerah Jawa dikenal dengan nama “jejangkungan,” masyarakat Sunda Bogor menyebutnya dengan nama “bakiak batok.” Selain bedil jepret dan susumpitan, bakiak batok juga merupakan permainan tradisional yang lahir dari budaya masyarakat Sunda Bogor yang agraris. Permainan tradisional ini menggunakan alat peraga berupa batok kelapa kering yang sudah dibelah dua.
Pembuatan alat peraga bakiak batok tidaklah sulit. Mulanya, batok kelapa yang sudah tua akan dibelah menjadi dua bagian. Di setiap bagian diberi lubang tepat di bagian tengahnya untuk kemudian dikaitkan pada seutas tali dan dihubungkan dengan batok yang lain. Tali yang digunakan adalah tali yang mempunyai sifat lentur sehingga memudahkan saat digunakan.
Agar bisa berjalan menggunakan bakiak batok dengan sempurna, dibutuhkan kekompakan gerak antara tangan dan kaki.
Cara memainkan bakiak batok pun sangat sederhana. Cukup dengan mengaitkan alat peraga pada jempol kaki layaknya sedang memakai sandal jepit. Kemudian, kedua tangan akan memegang tali seirama dengan tertariknya kaki ketika melangkah. Meski sederhana, diperlukan keseimbangan tubuh dalam memainkan bakiak batok. Selain itu, agar bisa berjalan menggunakan bakiak batok dengan sempurna, dibutuhkan pula kekompakan gerak antara tangan dan kaki.
baca : permainan hadang
Bakiak batok biasa dimainkan dengan memakai rintangan. Setiap peserta akan diadu laju dengan melewati jalan yang sudah diberi rintangan, yaitu tali yang melintang. Peserta yang menyentuh tali rintangan ketika berjalan, akan dianggap gagal. Sedangkan peserta yang paling cepat sampai di garis finish akan dinyatakan sebagai pemenang.
Bakiak batok merupakan salah satu permainan tradisional yang makin jarang ditemukan.
Bakiak batok merupakan salah satu permainan tradisional yang makin jarang ditemukan. Meski demikian, Kampung Budaya Sindang Barang Bogor, sebagai salah satu komunitas yang peduli terhadap tradisi Sunda Bogor, selalu mengadakan lomba bakiak batok di dalam setiap perayaan Seren Taun. Hal tersebut merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk melestarikan permainan tradisional agar mampu bertahan di tengah perubahan zaman yang bergerak semakin cepat.