Hadang, Permainan Tradisional Kalimantan Timur yang Unik - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

hadang_1200-1.jpg

Hadang, Permainan Tradisional Kalimantan Timur yang Unik

Mirip dengan gobak sodor, permainan tradisional khas Kalimantan Timur ini menguji strategi serta kerja sama tim melalui aturan dan dinamika yang khas.

Tradisi

Jika mendengar nama “hadang”, mungkin banyak orang yang masih merasa asing. Hadang adalah permainan tradisional khas Indonesia yang dimainkan secara beregu. Setiap regu terdiri dari 8 orang, dengan 5 pemain inti dan 3 cadangan. Dalam permainan ini, setiap pemain memiliki peran yang penting, baik dalam menyerang maupun bertahan, yang menuntut kerjasama dan strategi tim yang solid untuk meraih kemenangan.

Meskipun demikian, masyarakat umumnya lebih mengenal permainan tradisional asal Kalimantan Timur ini dengan sebutan “gobak sodor“. Biasanya, permainan ini dimainkan saat perayaan kemerdekaan 17 Agustus atau hari jadi sebuah kabupaten. Namun, di beberapa kampung, permainan ini masih bisa ditemukan dimainkan di sore hari di tanah lapangan terbuka, mempertahankan tradisi yang sudah ada sejak lama.

Masyarakat umumnya lebih mengenal permainan tradisional asal Kalimantan Timur ini dengan sebutan “gobak sodor”.

Untuk bermain hadang, dibutuhkan area lapangan berbentuk petak persegi panjang dengan panjang 15 meter dan lebar 9 meter. Lapangan kemudian dibagi menjadi 6 petak, masing-masing berukuran 4,5 meter x 5 meter. Pinggir lapangan sebaiknya diberi tanda menggunakan kapur, sementara garis permainan diberi lebar 5 cm dan harus dibuat sedemikian rupa agar tidak mudah luntur atau hilang.

Permainan hadang umumnya dimainkan selama dua babak, masing-masing berdurasi 15 menit. Pemenang ditentukan berdasarkan skor yang diperoleh oleh salah satu regu setelah permainan berakhir. Penentuan nilai dilakukan dengan memberi satu poin bagi setiap pemain yang berhasil melewati garis depan hingga garis belakang, dan satu poin lagi bagi pemain yang berhasil melewati garis belakang hingga garis depan.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya