“Woo…e o ayy….wooo…e o ayy…”, sayup-sayup terdengar suara sang kepala suku memimpin anggotanya untuk bernyanyi sebuah lagu. Atmosfer mistis bercampur unik begitu terasa dalam setiap nada yang dihasilkan. Inilah kesenian suku Dani, nyanyian adat yang penuh arti.
Siang itu, di bawah teduhnya pepohonan Lembah Baliem, sekelompok pria dengan pakaian adat lengkap bernyanyi sambil menyambut kedatangan kami. Angin yang bertiup menambah kesan teduh, apalagi nada lagu yang dinyanyikan bersahut-sahutan begitu mempesona dan menenangkan jiwa. Walaupun mungkin sulit dipahami karena menggunakan bahasa adat setempat, tetapi isi nyanyian ini terlukis dari tiap gerakan dan mimik wajah mereka saat menyanyikannya.
Selain dikenal sebagai suku yang memiliki tradisi berperang, Suku Dani juga dikenal pandai bernyanyi dan memiliki nyanyian-nyanyian kehidupan yang luar biasa. Kehidupan keseharian tidak hanya diaktualisasikan lewat tarian dan penampilan mereka, tetapi dalam nyanyian pun mereka berusaha bercerita dan menurunkan nilai-nilai luhur ke generasi berikutnya. Selain itu, nyanyian pun berfungsi sebagai isyarat bagi sesama teman ketika berburu di hutan.
Isi atau pesan yang ingin disampaikan dalam nyanyian pun beragam, mulai dari penyambutan tamu, ungkapan syukur atas berkat-berkat, atau aktualisasi aktifitas keseharian Suku Dani. Namun, secara umum isi nyanyian Suku Dani bersifat heroik dan penuh kepahlawanan. Hal ini terjadi karena mereka seringkali menunjukkan nilai-nilai ini dalam lagu yang dinyanyikan, apapun isi pesan lagunya. Biasanya, lagu-lagu ini dinyanyikan dalam kesempatan-kesempatan tertentu seperti upacara penyambutan tamu, persiapan perang, atau dinyanyikan bersama tarian tertentu. [@phosphone/IndonesiaKaya]