Sejak zaman Kesultanan Bulungan, tarian jugit demaring telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Hingga kini, tarian ini tetap lestari sebagai warisan budaya yang berharga.
“Tari jugit demaring bukanlah sekadar tarian biasa,’’ ucap Hj. Sesuswathy Datu Perdana, Pembina Sanggar Tari Setara Bulungan.
Di balik setiap gerakan anggun dan ekspresi wajah yang penuh makna, tersembunyi kisah panjang tentang tarian kebanggaan masyarakat Bulungan ini. Konon, tari jugit demaring diciptakan oleh dua seniman sekaligus laksamana kesultanan sekitar abad ke-18, yaitu Datuk Maulana dan Datuk Mahubut.
Setiap gerakannya sarat dengan pesan suka cita. Penonton akan terpukau oleh keindahan dan keanggunan tarian ini, yang melambangkan kegembiraan masyarakat Bulungan dalam menyambut tamu. Dengan kostum yang menawan, para penari akan menyambut hangat setiap pasang mata yang menyaksikan.
Menjaga Warisan Leluhur
Tari jugit demaring bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga cerminan nilai-nilai luhur seperti kesopanan, keramahan, dan penghormatan terhadap tamu. Gerakan-gerakan khasnya yang diiringi musik tradisional semakin memperkaya keindahan tarian ini.
Tari jugit demaring bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga cerminan nilai-nilai luhur seperti kesopanan, keramahan, dan penghormatan terhadap tamu.
Meski telah berusia ratusan tahun, tari jugit demaring tetap eksis hingga kini. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menjaga kelestarian tarian ini, salah satunya dengan mengajarkannya kepada generasi muda, termasuk melalui undangan untuk menyaksikannya secara langsung.
Di tengah upaya tersebut, semangat melestarikan budaya tradisional tetap menyala di hati masyarakat. Contohnya adalah Sanggar Tari Setara, sanggar tari tertua di Bulungan, yang berdedikasi menjaga kelestarian tari jugit demaring, tarian klasik Kesultanan Bulungan.
Ayu Prameswari, Ketua Sanggar Tari Setara Bulungan, menjelaskan bahwa sanggarnya tidak hanya mengajarkan teknik tari, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur seperti etika dan sopan santun. Bagi mereka, tari jugit demaring bukan sekadar pertunjukan, melainkan warisan berharga yang sarat makna filosofis, sehingga setiap penari muda didorong untuk memahami dan menghayati setiap gerakannya dengan saksama.
Tari jugit demaring bukan sekadar pertunjukan, melainkan warisan berharga yang sarat makna filosofis.
Memperkuat nilai warisan dalam tari jugit demaring yang harus dijaga, Kesultanan Bulungan pun menganggap tarian ini sebagai kepingan sejarah yang sakral. Seorang Pembina dari Sanggar Tari Setara, Sensuswati Datu Perdana, menyebut bahwa tari jugit demaring tidak boleh ada “ubahan”, karena makna dari tarian ini memang sangat mendalam untuk Kesultanan Bulungan—maka dari itu, sakral.
Melalui pertunjukan dan lokakarya yang konsisten, Sanggar Tari Setara berhasil menjembatani generasi tua dan muda. Para penari senior, sebagai guru dan mentor, aktif membimbing generasi muda. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman, memastikan kelestarian warisan budaya ini.
Duta Budaya Kalimantan Utara
Tari jugit demaring telah membuktikan dirinya sebagai duta budaya Kalimantan Utara di kancah nasional dan internasional. Tarian ini secara konsisten ditampilkan dalam acara-acara penting, termasuk pertemuan resmi pemerintahan dan penyambutan delegasi negara sahabat. Misalnya, pada pertemuan Indonesia-Malaysia (Kaltara-Sabah) di Balikpapan Juli 2024, tari jugit demaring sukses memukau para tamu dengan keindahan dan keanggunannya. Melalui berbagai penampilannya, tarian ini tidak hanya memperkuat identitas budaya Kalimantan Utara, tetapi juga berperan sebagai jembatan penghubung antarbangsa.
Tarian ini tidak hanya memperkuat identitas budaya Kalimantan Utara, tetapi juga berperan sebagai jembatan penghubung antarbangsa.
Penampilan tari jugit demaring dalam berbagai kesempatan mengandung makna yang mendalam. Selain berfungsi sebagai upaya pelestarian budaya, tarian ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Melalui pertunjukan ini, kita dapat menunjukkan betapa kaya dan beragamnya warisan budaya yang dimiliki Indonesia.
Bagi mereka yang ingin mengenal lebih dekat budaya Kalimantan Utara, menyaksikan tari jugit demaring secara langsung adalah pilihan yang tepat. Kunjungi Tanjung Palas dan Bulungan untuk menikmati keindahan tarian yang sarat makna ini.
Keberadaan Sanggar Tari Setara dan konsistensi penampilan tari jugit demaring dalam berbagai acara memberikan harapan besar bagi pelestarian budaya Indonesia. Dengan semakin banyaknya generasi muda yang tertarik mempelajari dan melestarikan tarian ini, kita dapat merasa optimis bahwa warisan budaya kita akan tetap hidup dan lestari hingga generasi mendatang.