Indonesia memiliki kekayaan budaya, bahasa, sumber daya alam, hingga kuliner yang beragam, di mana sejumlah hidangan tercipta dari adaptasi kebudayaan Belanda selama 350 tahun penjajahan, seperti huzaren salad, perkedel, bistik, bitterballen, dan risoles, serta di Sulawesi Utara ada sup brenebon yang menggabungkan cita rasa Belanda dengan kekayaan rempah Indonesia, terbuat dari kacang merah, sayuran, dan kuah kaldu daging yang gurih dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih, merica, dan rempah-rempah lainnya.
Nama sup brenebon ini sendiri diambil dari kata merupakan pengucapan lokal Manado yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu bruine bonen yang berarti warna cokelat, sementara “bonen” berarti kacang, maka bruine bonen berarti kacang cokelat/merah.
Nama sup brenebon berasal dari bahasa Belanda bruine bonen, yang berarti kacang cokelat/merah, dan diadaptasi dalam pengucapan lokal Manado.
Seperti kebanyakan sup lainnya, sup brenebon memiliki ciri khas dengan kuahnya yang bening, tetapi memiliki sentuhan warna merah yang sedikit mencolok, yang bervariasi tergantung pada jenis bahan dasar yang digunakan. Di Manado, terdapat dua variasi utama dari sup brenebon, yaitu yang menggunakan kacang merah dan yang mengandalkan daging babi sebagai komponen utamanya.
Sup yang terbuat dari kacang merah ini menampilkan sentuhan manis yang khas, menciptakan dimensi rasa yang unik. Sementara itu, sup brenebon yang dibuat dengan daging babi sebagai bahan dasar, menghadirkan cita rasa yang lebih kaya dan gurih.
Namun bagi yang tidak bisa mengonsumsi daging babi, bisa menggantinya dengan daging sapi untuk alternatif versi halal. Diutamakan daging yang berlemak, sehingga bisa menciptakan sup yang bertekstur lebih kental dan gurih. Bisa juga menggunakan daging tetelan sapi, iga sapi, atau daging asap.
Diutamakan daging yang berlemak, sehingga bisa menciptakan sup yang bertekstur lebih kental dan gurih.
Saat ini, tidak jarang sup ini disandingkan dengan pilihan pendamping makanan modern, seperti bubur, roti, bahkan mie. Hal ini mencerminkan dinamika perkembangan kuliner yang menggabungkan cita rasa tradisional dengan kreasi inovatif. Jika tertarik, tak perlu jauh-jauh ke Manado, sajian sup brenebon bisa dibuat dengan mudah di rumah.
Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah daging sapi, daging asap, wortel, dan kacang merah. Sementara untuk bumbu, siapkan bawang bombay, seledri, bay leaf, garam, merica, pala, cengkih, daun bawang, dan minyak zaitun.
Cara membuatnya dimulai dari merebus daging sapi dalam air sampai terendam. Masukkan bawang bombai, seledri, bay leaf, garam, merica, pala, dan cengkih. Setelah mendidih, kecilkan api dan tutup panci sebagian. Didihkan perlahan sampai daging empuk.
Langkah berikutnya adalah dinginkan kaldu. Dengan begitu, lemak akan mengeras di permukaan, jadi mudah diambil. Ukur kaldu, kalau perlu tambahkan air. Cincang kasar 1/2 bagian kacang merah. Masukkan semua kacang merah, daging asap, dan daging sapi dalam kaldu. Masak lagi sampai mendidih. Tambakan wortel, dan angkat setelah wortel matang. Sajikan sup brenebon dengan taburan daun bawang dan seledri, serta tuang minyak zaitun ke permukaan sup.
Sup brenebon menjadi hidangan yang sangat dinikmati ketika masih dalam keadaan hangat. Hidangan ini terdiri dari beragam sayuran, kacang merah, dan kuah kaldu, menjadikannya pilihan yang sangat nyaman ketika tubuh sedang kurang sehat. Meskipun pada awalnya sup brenebon tradisional disajikan dengan nasi putih sebagai pendamping makan, seiring berjalannya waktu, variasi penyajian semakin berkembang.
Sup brenebon paling nikmat disantap saat masih hangat.
Sup ini biasa disajikan saat perayaan Natal atau acara kumpul keluarga Manado. Kudapan ini seringkali menjadi menu makan siang yang dilanjutkan dengan klappertaart. Rasanya yang menyegarkan membuat sup ini patut untuk dicoba secara langsung ataupun sebagai ide masakan rumah.