Cari dengan kata kunci

Sulaman_Naras_1200.jpg

Mengagumi Sulaman Tradisional Naras yang Mendunia

Di tengah gempuran teknologi bordir yang semakin maju, sulaman karya pengrajin Naras tetap tidak tergantikan kualitasnya.

Tradisi

Kerajinan sulaman merupakan salah satu andalan sektor ekonomi di Kota Pariaman. Bicara tentang kerajinan sulaman ini, maka tidak lengkap jika tidak menyebutkan nama sebuah desa yang menjadi pusat produksinya. Nama kampung tersebut adalah Naras atau Nareh dalam dialek setempat.

Selama puluhan tahun, Naras menjadi pemasok aneka jenis kerajinan sulaman berkualitas unggul ke berbagai pelosok Sumatera Barat hingga ke negara-negara tetangga seperti Malaysia.

Masyarakat desa ini menjalankan usaha kerajinan sulam tradisional secara turun-temurun.

Naras terletak di Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, sekitar 5 kilometer dari pusat kota. Masyarakat desa ini menjalankan usaha kerajinan sulam tradisional secara turun-temurun. Hal ini membuat motif sulaman yang dibuat para pengrajin sangat rapi, detail, dan kualitasnya terjaga meskipun dibuat secara manual.

Tidak mengherankan jika kemudian hasil karya para pengrajin asal Naras disukai banyak konsumen di daerah-daerah lain seperti Bukittinggi, Padang, Payakumbuh, Dumai, serta Pekanbaru. Bahkan, saat ini menyebar hingga ke Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.

Menurut informasi Dinas Perindustrian Kota Pariaman, pembuatan kerajinan sulam di Naras sudah ada sekitar tahun 1960-an. Ketika itu, kain sulam yang dibuat oleh masyarakat masih terbatas pada motif sulaman tradisional Minangkabau yang umum digunakan dalam baju pengantin dan kain selendang.

Pembuatan kerajinan sulam di Naras sudah ada sekitar tahun 1960-an.

Seiring berkembangnya jangkauan pasar dari para pengrajin Naras, terjadi pengayaan variasi jenis dan motif sulaman. Kini produk sulaman di Naras pun semakin bervariasi, mulai dari busana pengantin, gaun, selendang, busana muslim, mukena, bed cover, sandal, hingga beraneka jenis tas tersedia di sana.

Di tengah gempuran teknologi bordir yang semakin maju, sulaman karya pengrajin Naras tetap tidak tergantikan kualitasnya. Motif dengan pengerjaan detail yang sempurna dilakukan dengan baik oleh para pengrajin Naras, sehingga menghasilkan produk bernilai tinggi.

Proses pengerjaannya bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan.

Tidak mengherankan jika proses pengerjaannya pun bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan. Sebagai gambaran, sebuah busana terusan wanita dengan aksesoris selendang yang waktu pengerjaannya tiga bulan dapat terjual pada kisaran harga antara Rp. 3-5 juta per set.

Pasar utama dari produk kerajinan asal Naras adalah Kota Bukittinggi. Dari kota inilah produk sulaman ini kemudian menyebar ke daerah-daerah lain. Karenanya, jika tertarik untuk memiliki sulaman asal Naras, cobalah untuk singgah di Bukittinggi. Namun, bila penasaran seperti apa keindahan sulaman Naras, tidak ada salahnya untuk langsung mengunjungi Naras dan mencoba memilih produk sulaman khas Minangkabau ini.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds