Sate Padang, Pedas Gurih Legendaris dari Ranah Minang - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Sate_Padang_1200.jpg

Sate Padang, Pedas Gurih Legendaris dari Ranah Minang

Pedas, gurih, dan penuh sejarah—begitulah sate Padang memanjakan lidah pecinta rasa Minang.

Kuliner

Aroma kunyit dan serai yang menyeruak dari asap panasnya langsung membangkitkan selera. Potongan daging dan lidah sapi yang terselimuti kuah kental kekuningan tampak menggoda, berpadu dengan potongan ketupat dan taburan bawang goreng yang harum. Sekali disajikan di meja, sulit menolak godaan seporsi sate asal Ranah Minang ini.

Yang dikenal sebagai sate Padang sejatinya merupakan gabungan dari tiga varian daerah: Padang, Padang Panjang, dan Padang Pariaman. Ketiganya berbagi ciri serupa—menggunakan daging, lidah, atau jeroan sapi seperti paru, jantung, dan usus—namun tetap memiliki kekhasan masing-masing. Daging yang sudah direbus lembut dipotong kecil, lalu disiram kuah kental hasil rebusan kaldu sapi yang dimasak bersama racikan rempah dan dikentalkan dengan tepung beras.

Perpaduan bumbunya begitu kompleks.

Perpaduan bumbunya begitu kompleks. Bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit, cabai merah, serai, kapulaga, dan aneka rempah lain berpadu dalam kuahnya yang gurih pedas. Dari situlah muncul kekayaan rasa yang menjadi ciri khas kuliner Minangkabau—kuat, berlapis, dan harum menggoda.

Setiap daerah memberi sentuhan berbeda pada warna dan rasa kuahnya. Di Padang Pariaman, kuah cenderung merah menyala karena banyak mengandung cabai. Di Padang Panjang, warna kekuningan lebih dominan karena kunyit yang melimpah. Sementara itu, di Kota Padang sendiri, warnanya kecokelatan—perpaduan dari keduanya. Meski berbeda rupa, ketiganya tetap memiliki cita rasa khas yang sama-sama menggugah.

Kelezatan sate Padang juga mencerminkan karakter masyarakat Minang yang lihai meracik bumbu.

Kelezatan sate Padang juga mencerminkan karakter masyarakat Minang yang lihai meracik bumbu dan gemar berinovasi tanpa meninggalkan akar tradisi. Kuahnya yang kaya rempah bukan sekadar pelengkap, melainkan identitas rasa yang menegaskan warisan kuliner turun-temurun.

Kini, sajian ini tak hanya menjadi ikon Sumatra Barat, tetapi juga bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang mendunia. Dari warung pinggir jalan hingga restoran besar di kota-kota lain, keharuman bumbunya seolah menjadi pengingat akan cita rasa Minang yang selalu berhasil memikat siapa pun yang mencicipinya.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya