Barong Ider Bumi, Ritual Pengusir Bahaya Khas Masyarakat Osing - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

1335_thumb_Barong_merupakan_tokoh_mitologis_Bali_yaitu_raja_para_arwah_dan_simbol_kebaikan.jpg

Barong Ider Bumi, Ritual Pengusir Bahaya Khas Masyarakat Osing

Tradisi yang berlangsung sejak 1940-an ini bertujuan untuk mengusir kejahatan, hawa nafsu, dan keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan bagi seluruh masyarakat desa.

Tradisi

Masyarakat Osing dari Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat Jawa Timur pada umumnya. Salah satunya terlihat dari upacara barong ider bumi. Upacara ini rutin diadakan setiap tahun, pada hari kedua Bulan Syawal.

Upacara ini rutin diadakan setiap tahun, pada hari kedua Bulan Syawal.

Upacara barong ider bumi merupakan ritual pengusir bahaya dan permohonan kesuburan kepada Sang Maha Kuasa. Selain itu, upacara ini dipercaya sebagai ritual pensucian diri dari segala kesalahan yang dilakukan selama setahun dan penyembuhan terhadap wabah penyakit. Tradisi ini telah berjalan selama puluhan tahun, salah satu sumber sejarah menyebutkan ritual ini pertama kali diselenggarakan sekitar tahun 1940-an.

Dalam upacara ini, masyarakat setempat mengarak sesosok barong berkeliling desa. Barong merupakan tokoh mitologis yang berasal dari budaya Bali. Barong dianggap sebagai raja dari para arwah dan simbolisasi kebaikan. Pengarakan barong berkeliling desa dimaksudkan untuk mengusir kejahatan, hawa nafsu, dan keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan dan kemakmuran bagi segenap masyarakat desa.

Upacara ini juga dipercaya sebagai ritual pensucian diri.

Arak-arakan ritual barong ider bumi diikuti berbagai lapisan masyarakat desa dari anak-anak hingga para sepuh. Dalam pelaksanaanya, upacara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kesenian khas Banyuwangi, seperti tari gandrung, burdah, singo-singoan, dan hadrah kuntulan. Sepanjang perjalanan, dilakukan pembacaan macapat atau tembang Jawa kuno yang merupakan bentuk doa kepada Tuhan dan roh nenek moyang. Seiring menguatnya pengaruh Islam, macapat ini diawali dengan doa dalam Bahasa Arab dan pembacaan Al-Fatihah.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya