Jika berkunjung ke Semarang, tak perlu khawatir soal kuliner. Ibu kota Jawa Tengah ini menawarkan aneka hidangan khas dan lezat—dari lumpia, wingko babat, tahu gimbal, babat gongso, hingga soto Semarang. Tak ketinggalan, ada pula gudeg koyor yang menggugah selera.
Seperti gudeg pada umumnya, gudeg koyor berasal dari tradisi kuliner Jawa yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Hidangan ini merupakan variasi dari gudeg Yogyakarta, yang diperkirakan muncul di Semarang karena pengaruh budaya Jawa yang kuat di kota ini.
Sensasi Lembut Urat Sapi
Perbedaan hidangan ini terletak pada tambahan koyor, yaitu urat atau otot sapi yang dimasak hingga empuk. Koyor yang digunakan harus berkualitas, sehingga menghasilkan tekstur lembut dan tidak alot.
Kelezatannya semakin terasa berkat kuah gurih dari perpaduan manisnya gula aren dan bumbu rempah seperti lengkuas dan daun salam. Sedangkan gudeg yang biasa digunakan adalah gudeg basah, dengan santan yang lebih melimpah dibandingkan gudeg kering.
Tak hanya soal cita rasanya, penyajiannya juga menarik. Hidangan ini biasanya disajikan dengan sambal goreng krecek, telur pindang, serta tahu atau tempe bacem. Perpaduan rasa gurih dan manis yang menyatu dengan nasi putih hangat menciptakan harmoni yang lezat. Beberapa warung makan juga menawarkan varian dengan tambahan lauk seperti ayam kampung atau jeroan sapi.
Hidangan ini biasanya disajikan dengan sambal goreng krecek, telur pindang, serta tahu atau tempe bacem.
Kelezatan dari Generasi ke Generasi
Meskipun terlihat sederhana, proses pembuatan gudeg koyor memerlukan waktu yang cukup lama agar bumbu meresap sempurna ke dalam bahan utama. Gudeg nangka dimasak terlebih dahulu, kemudian koyor direbus hingga empuk. Setelah itu, keduanya dimasak bersama hingga rasanya menyatu.
Untuk mendapatkan pengalaman yang lebih autentik, mencicipinya langsung di tempat asalnya bisa menjadi pilihan menarik. Di Semarang, beberapa warung makan yang terkenal dengan sajian gudeg koyor antara lain Mbak Tum, Bu Parni, dan Abimanyu.
Khusus Gudeg Koyor Abimanyu—warung ini telah melayani pelanggan sejak tahun 1974 dan kini dikelola oleh generasi ketiga.
Ulasan gudeg dan kuliner Semarang lainnya juga dapat disaksikan dalam video Kuliner Indonesia Kaya episode Semarang.
