Aceh memang terkenal dengan kuliner rempah yang kaya rasa. Tak hanya kopi, mie, dan sie kameng, daerah ini juga punya kudapan segar yang tak kalah menarik, yakni rujak Aceh.
Rujak Aceh mencerminkan kekayaan budaya kuliner Aceh dalam satu suapan. Hidangan ini merupakan hasil adaptasi dari berbagai sajian tradisional, menghadirkan perpaduan rasa manis, asam, pedas, dan gurih yang seimbang. Penggunaan rempah yang khas mencerminkan kebiasaan masyarakat Aceh yang gemar menghadirkan cita rasa kuat dalam setiap masakan.
Menelusuri Keistimewaan Rujak Aceh
Yang membuat rujak ini semakin istimewa adalah tambahan buah rumbia dan buah kawista dalam bumbunya. Perpaduan rasa unik dari kedua buah ini memberikan sentuhan segar dan khas yang sulit ditemukan pada rujak dari daerah lain.
Yang membuat rujak ini semakin istimewa adalah tambahan buah rumbia dan buah kawista dalam bumbunya.
Buah rumbia, dikenal juga sebagai salak hutan Aceh, berasal dari pohon sagu dengan kulit hijau bersisik dan daging buah putih keruh. Di Aceh, rumbia sering diolah menjadi bumbu rujak untuk memberikan rasa khas dan tekstur renyah.
Sementara itu, buah kawista atau buah batok punya karakter yang berbeda. Daging buahnya berwarna krem dengan biji-biji kecil, menghasilkan aroma wangi dan rasa sedikit asam. Kombinasi ini memberi lapisan keunikan tersendiri pada rujak Aceh.
Selain rumbia dan kawista, kudapan ini juga menggunakan rempah-rempah khas seperti cabai merah, terasi, dan gula aren dalam takaran yang cukup berani. Perpaduan rasa pedas, gurih, dan manis ini menciptakan sensasi yang lebih kaya dan intens dibandingkan rujak dari daerah lain.
Jika rujak di Pulau Jawa biasanya memiliki bumbu yang lebih cair, rujak Aceh justru memakai bumbu kacang yang lebih kental dan pekat. Tekstur ini membuat bumbu lebih mudah meresap ke dalam potongan buah, memberikan cita rasa yang lebih dalam di setiap suapan.
Kebersamaan dalam Setiap Suapan
Rujak khas Serambi Makkah ini bukan sekadar camilan, tapi juga bagian dari tradisi. Sajian ini kerap hadir dalam acara keluarga, perayaan, dan momen spesial lainnya sebagai simbol kebersamaan. Sensasi segar dengan perpaduan rasa yang berimbang menjadikannya favorit di setiap musim buah.
Proses pembuatan rujak Aceh juga diwariskan secara turun-temurun.
Menariknya, proses pembuatan rujak ini juga diwariskan secara turun-temurun. Setiap keluarga biasanya memiliki resep khas dengan takaran bumbu yang disesuaikan dengan selera masing-masing. Inilah yang membuat setiap sajian rujak Aceh punya karakter unik, baik di rumah maupun di warung-warung tradisional. Ulasan mie Aceh dan kuliner Aceh lainnya juga dapat disaksikan dalam video Kuliner Indonesia Kaya episode Aceh.