Berbicara tentang kuliner Aceh, orang-orang pasti akan langsung tertuju pada mi Aceh dan roti canai kuah kari. Namun, kuliner Aceh ternyata jauh lebih kaya dari yang diketahui banyak orang. Di tengah gempuran kuliner ayam dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, sajian ayam tangkap tetap eksis dan menjadi santapan khas warga Serambi Makkah sehari-hari.
Selain menggugah selera, ayam tangkap juga membawa aroma budaya dan tradisi yang mendalam. Meski metode pembuatannya dilakukan layaknya kuliner ayam goreng pada umumnya, ayam tangkap tetap mampu menjadi sajian istimewa yang bisa dinikmati oleh semua orang ketika melancong ke Aceh.
Kreasi Ayam Pekarangan Rumah
Tak ada makna tersembunyi selain yang tertulis. Begitulah jika penasaran mengapa sajian ini diberi nama ayam tangkap. Menurut berbagai sumber, hidangan ini telah ada sejak zaman dahulu.
Konon, nama ayam tangkap diambil dari kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Aceh saat hendak memasak daging ayam. Sebelum proses memasak dimulai, mereka harus menangkap ayam terlebih dahulu di pekarangan rumah mereka. Inilah alasan mengapa hidangan ini dikenal dengan sebutan ayam tangkap. Sesederhana itu.
Konon, nama ayam tangkap diambil dari kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Aceh saat hendak memasak daging ayam.
Hampir semua penjual ayam tangkap di Aceh menggunakan ayam kampung dalam penyajiannya. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan cita rasa autentik dan kelezatan dari hidangan ini. Dengan demikian, di setiap suapannya, ayam tangkap tak hanya hadir sebagai hidangan yang lezat, namun juga menyajikan kekayaan tradisi dan warisan budaya Aceh.
Rempah Khas Aceh
Dibuat dengan perpaduan ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas, ayam tangkap tentu memiliki daya tarik yang istimewa. Setelah dibersihkan, ayam akan direndam di dalam bumbu yang berupa bawang putih, bawang merah, cabe rawit, kunyit, jahe, lengkuas, ketumbar, serai, serta air asam jawa. Setelah bumbu meresap, ayam kemudian digoreng bersama cabe hijau, potongan daun pandan, dan salam koja yang juga dikenal sebagai daun kari atau daun temurui.
Setelah bumbu meresap, ayam kemudian digoreng bersama cabe hijau, potongan daun pandan, dan salam koja yang juga dikenal sebagai daun kari atau daun temurui.
Dalam buku Seri Budaya Kuliner: Telisik Kuliner Aceh, sebelum dimasukkan ke dalam bumbu dan rempah-rempah, ayam akan dipotong-potong terlebih dahulu hingga 24 bagian. Menurut banyak orang, pemotongan ayam hingga menjadi bagian kecil-kecil ini bertujuan agar bumbu dapat meresap dengan lebih cepat. Sementara itu, hanya dibutuhkan waktu 15-30 menit bagi daging ayam untuk direndam di dalam bumbu sebelum digoreng.
Setelah daging ayam berwarna kecokelatan, daun-daun yang turut direndam bersama daging ayam juga akan digoreng bersamaan. Dalam satu porsi ayam tangkap, daun-daun tersebut melimpah hingga menutupi ayam itu sendiri, sehingga kehadiran dedaunan inilah yang menjadikan ayam tangkap begitu khas dan istimewa ketika disantap.
Penyajian Ayam Tangkap
Dengan lembut, daun pandan ikut digoreng bersama ayam dan menciptakan lapisan hijau yang mengelilingi hidangan. Seperti petualangan kuliner yang menantang, saat ingin menikmati ayam tangkap, seakan diajak untuk terus menggali di antara tumpukan daun pandan yang menghiasi piring.
Hal ini lantas menjadi “permainan” menyenangkan untuk mencari-cari potongan ayam yang tersembunyi di balik dedaunan. Maka tak heran, banyak orang yang juga menjuluki ayam tangkap dengan sebutan “ayam tsunami,” karena penampakan daging-daging ayamnya yang terkubur di dalam dedaunan yang telah digoreng.
Daun pandan ini tidak hanya menjadi daya tarik visual, tetapi juga memberi aroma segar yang khas pada hidangan. Selain itu, dedaunan hijau ini juga bisa dijadikan sebagai lalapan kering yang menambah kelezatan ayam tangkap. Sensasi mencicipi potongan ayam gurih, dipadu dengan rasa daun pandan yang menyegarkan, tentu dapat menghadirkan pengalaman kuliner tak terlupakan. Seperti menikmati ayam dengan kerupuk, hanya saja kerupuk pada ayam tangkap terbuat dari daun yang digoreng.
Daun pandan ini tidak hanya menjadi daya tarik visual, tetapi juga memberi aroma segar yang khas pada hidangan.
Daun pandan sebagai pelengkap, merupakan salah satu ciri khas yang membedakan ayam tangkap dari menu ayam goreng pada umumnya. Keunikan ini menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat ayam tangkap semakin istimewa dan dicari para pecinta kuliner.
Tertarik menyajikan ayam tangkap? Ikuti semua langkah-langkah membuat ayam tangkap di rumah melalui pranala berikut. Selamat mencoba!