Tari Piring, Warisan Budaya Minangkabau yang Sarat Makna - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Tari_Piring_1200.jpg

Tari Piring, Warisan Budaya Minangkabau yang Sarat Makna

Gerakan lincah dengan piring di telapak tangan bukan hanya soal keterampilan—tari piring mencerminkan rasa syukur masyarakat Minang terhadap alam dan kehidupan.

Kesenian

Tari piring merupakan tarian tradisional yang berasal dari Minangkabau, suku yang mendiami wilayah Solok, Sumatra Barat. Tarian ini dinamakan tari piring karena para penari menggunakan piring sebagai properti utama. Piring diletakkan di atas telapak tangan, lalu diayun-ayunkan dengan gerakan dinamis mengikuti irama musik, tanpa sekalipun terlepas atau jatuh.

Dalam catatan sejarah, tari piring awalnya dipentaskan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Minang kepada para dewa atas hasil panen yang melimpah. Dalam ritual tersebut, para perempuan membawa piring berisi sesaji dan makanan ke ladang, sambil menari dengan langkah-langkah yang energik dan berirama.

Dalam catatan sejarah, tari piring awalnya dipentaskan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Minang kepada para dewa atas hasil panen yang melimpah.

Piring-piring yang digunakan melambangkan wadah berkah serta perwujudan rasa syukur atas limpahan rezeki. Hal ini mencerminkan kedekatan budaya masyarakat Minang—yang mayoritas agraris—dengan siklus alam dan nilai spiritual yang hidup di tengah tradisi Nusantara.

Seiring masuknya Islam ke ranah Minang, makna dan fungsi tarian ini pun mengalami perubahan. Tarian ini kemudian berkembang menjadi kesenian pertunjukan yang bersifat hiburan. Dalam praktiknya, tari piring umumnya dibawakan oleh sekelompok penari perempuan dalam jumlah ganjil. Tidak ada penjelasan pasti mengenai alasan jumlah penari harus ganjil, namun satu hal yang menjadi pakem adalah penggunaan busana berwarna terang dan berkilau—melambangkan semangat dan kemeriahan dalam pertunjukan.

Gerakan tari piring yang dinamis terlihat semakin harmonis ketika diiringi alunan musik tradisional yang dimainkan dengan alat musik talempong dan saluang. Pertunjukan menjadi lebih menarik saat irama musik meningkat, menghentak, dan mempercepat tempo. Dalam tari piring, setiap gerakan penari mengikuti ketukan musik dengan presisi. Oleh karena itu, dibutuhkan keterampilan tinggi agar piring yang diletakkan di telapak tangan tidak terjatuh atau pecah sepanjang pertunjukan.

Tari piring sering diselingi atraksi ketangkasan yang dibawakan oleh penari laki-laki, berupa kemampuan berjalan di atas pecahan piring.

Dalam versi pertunjukan saat ini, tari piring sering diselingi dengan atraksi ketangkasan yang dibawakan oleh penari laki-laki. Aksi ini biasanya berupa kemampuan berjalan di atas pecahan piring atau membasuh wajah dengan pecahan tersebut—sebuah bentuk debus yang menunjukkan keberanian sekaligus ketangguhan.

Minangkabau merupakan salah satu suku di Nusantara yang kaya akan tradisi dan budaya. Di tengah derasnya arus modernisasi, sudah saatnya generasi penerus bangsa mengambil peran dalam menjaga dan melestarikan kesenian tradisional. Jangan sampai kekayaan budaya Indonesia perlahan menghilang, tergilas zaman.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya