Kepercayaan Telur Berdiri dalam Perayaan Pehcun - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

tradisi_telur_berdiri_1200.jpg

Kepercayaan Telur Berdiri dalam Perayaan Pehcun

Tradisi unik pada Hari Raya Twan Yang yang dipercaya bisa mendatangkan berkah dari langit.

Tradisi
Tagar:

Kalender Khongcu Lek yang dimiliki masyarakat peranakan Tionghoa di Indonesia mengenal berbagai perayaan seputar tradisi dan kebudayaan Cina, seperti Imlek, Cap Go Meh, Pehcun, dan lainnya. Setiap perayaan memiliki ritual dan tradisi yang berbeda-beda. Pehcun misalnya. Perayaan yang diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Khongcu Lek ini identik dengan perahu naga dan Hari Raya Twan Yang.

Pada Hari Raya Twan Yang, saat Twan Ngo sekitar jam 11.00–13.00, konon telur bisa berdiri pada ujungnya karena gaya tarik-menarik matahari dan bumi.

Pada Hari Raya Twan Yang, selain melakukan ritual persembahyangan, masyarakat peranakan Tionghoa dari perkumpulan Boen Tek Bio yang ada di seputaran Pasar Lama, Sungai Cisadane, memiliki kepercayaan dan kebiasaan unik. Tradisi ini berupa mendirikan telur pada bagian ujungnya. Konon, pada Hari Raya Twan Yang tepatnya pada waktu Twan Ngo, yaitu sekitar jam 11.00–13.00, terdapat gaya tarik-menarik antara matahari dan bumi sehingga telur bisa berdiri pada bagian ujungnya.

Tradisi Perahu Naga di Hari Raya Peh Cun

Perayaan Pehcun di seputar Sungai Cisadane pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Masyarakat dari berbagai kalangan ingin menyaksikan kebenaran telur yang bisa berdiri pada bagian ujungnya. Setiap orang yang datang diberi kebebasan untuk coba mendirikan telur tersebut. Meski ada yang gagal, kebanyakan dari mereka berhasil mendirikan telur.

Dalam kepercayaan Tionghoa, orang yang berhasil membuat telur berdiri akan mendapat berkah dari langit.

Dalam kepercayaan Tionghoa, orang yang berhasil mendirikan telur akan mendapatkan berkah dari langit. Menurut Cing Eng, salah seorang dari perkumpulan Boen Tek Bio, waktu Twan Ngo pada Hari Raya Twan Yang merupakan hari yang baik bagi kehidupan. Hari ini juga dianggap baik untuk memetik tanaman obat. Dahulu, para tabib di Cina memetik tanaman obat pada Hari Raya Twan Yang. Tanaman obat yang dipetik pada hari ini dipercaya lebih berkhasiat dibanding yang dipetik pada hari biasa.

Perkumpulan Boen Tek Bio selalu menyelenggarakan perayaan Pehcun setiap tahunnya. Perayaan ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi peranakan Tionghoa di seputaran Pasar Lama, Sungai Cisadane, untuk tetap melestarikan tradisi leluhurnya. Lebih dari itu, pemerintah Kota Tangerang juga mendukung perayaan Pehcun agar menjadi salah satu daya tarik Kota Tangerang. Tangerang dan Sungai Cisadane pun meningkat pamornya sebagai salah satu tujuan wisata unggulan di Indonesia.

Tagar:
Informasi Selengkapnya
  • Janitra Panji Satria

  • Indonesia Kaya