Kue Cucur dari Tanah Betawi yang Kaya Variasi dan Makna - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

kue_cucur_1290.jpg

Kue Cucur dari Tanah Betawi yang Kaya Variasi dan Makna

Kue Betawi yang sederhana tapi dipercaya menyampaikan simbol-simbol harapan.

Kuliner

Bicara tentang kue tradisional, Betawi merupakan etnis Indonesia yang mempunyai berbagai kue atau penganan kecil. Kue pepe, kembang goyang, pancong, rangi, kue ape, putu mayang, cantik manis, geplak, atau cucur, pasti pernah sampai ke lidah kita. Kue-kue khas Betawi ini sering kita temui di pasar atau gerai-gerai kue tradisional. Tapi ada juga yang dijual secara khusus atau penjual khas yang menjajakan kue itu saja; kue cucur misalnya.

Kata “cucur” diambil dari istilah dalam bahasa Jawa “cucur” ataupun “kucur” yang memiliki arti “pancuran” atau “kucuran”. Mengapa demikian? Istilah ini merujuk pada teknik pembuatan kue cucur yang mengucurkan adonannya ke dalam wajan untuk digoreng.

Kata “cucur” diambil dari istilah dalam bahasa Jawa “cucur” ataupun “kucur” yang memiliki arti “pancuran” atau “kucuran”.

Kue cucur, kue berbentuk pipih berwarna kecokelatan, adalah salah satu makanan khas Betawi yang populer di Jakarta dan sekitarnya. Kue ini sering ditemukan di pasar-pasar tradisional atau gerobak yang hanya menjajakan kue ini dengan ‘rekannya’, yaitu kue cincin. Keduanya dijual bersamaan karena memiliki bahan dasar yang sama; tepung beras, gula merah, dan sama-sama digoreng. Karena bahannya sama, rasanya pun serupa. Hanya saja tekstur kedua kue ini berbeda.

Ciri khas kue ini adalah bagian tengahnya yang tebal dengan bagian pinggir yang lebih kering, gurih, manis, dan renyah. Terkadang, bagian pinggirnya disajikan agak gosong untuk memberikan rasa renyah yang lebih. Tidak heran, kebanyakan orang memakan kue cucur mirip dengan cara menikmati kue ape; menghabiskan bagian pinggir yang lebih garing kemudian sampai ke bagian tengah yang empuk dan tebal.

Kue cucur terbuat dari bahan utama tepung beras, dan warna kecoklatannya berasal dari gula merah. Gula merah memberi kue ini rasa manis khas dan sedikit berserat. Kue cucur memiliki penggemar setia, dan banyak orang mencari kue ini di berbagai daerah sekitar Jakarta. Salah satu lokasi terkenal untuk menikmati kue cucur adalah Kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kue Cucur di Berbagai Daerah

Meski asal-usulnya belum pasti, tetapi kue ini telah ada sejak lama dan menjadi bagian dari budaya dan tradisi di berbagai daerah. Bahan dan pembuatannya yang sederhana menjadikan kue cucur diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Kue cucur memiliki peran penting dalam berbagai upacara adat dan tradisi di berbagai daerah Indonesia. Contohnya, di Betawi, kue cucur disajikan dalam upacara-upacara seperti potong rambut bayi dan pernikahan. Di Jawa, kue ini digunakan sebagai salah satu hantaran dalam upacara pernikahan. Di Madura, kue cucur disebut “kocor” dan digunakan sebagai makanan hantaran dalam pernikahan.

Di Madura, kue cucur disebut “kocor” dan digunakan sebagai makanan hantaran dalam pernikahan.

Setiap daerah memiliki tradisi unik terkait dengan kue cucur. Di Sumatra Barat, kue cucur digunakan dalam upacara manjalang mintuo sebagai bagian dari tradisi pasca pernikahan. Di Kalimantan Tengah, kue cucur digunakan dalam upacara hinting pali sebagai sesaji. Di Sulawesi, kue cucur digunakan dalam berbagai upacara dan ritual, seperti saat panen padi dan pembuatan perahu tradisional.

Kue cucur adalah salah satu hidangan lezat yang memiliki banyak nama di berbagai daerah dan bahkan di negara-negara lain. Kue ini telah menjadi bagian dari warisan kuliner Indonesia yang disukai oleh berbagai generasi.

Kue cucur memiliki banyak variasi nama di Indonesia dan negara-negara tetangga. Di Malaysia, kue cucur dikenal sebagai “kuih cucur,” sementara di Brunei Darussalam, ia dikenal sebagai “kuih pinyaram.” Di Thailand, kue ini dikenal sebagai “khanom fak bua” atau “khanom chuchun,” sedangkan di India, ia disebut “neyyappam.”

Kue cucur bukan hanya sekadar makanan enak, tetapi juga menjadi simbol harapan dan keberkahan dalam berbagai tradisi dan upacara adat. Meskipun bentuknya sederhana, kue cucur memiliki makna yang mendalam dalam budaya dan kearifan lokal di Indonesia.

Kue cucur bukan hanya sekadar makanan enak, tetapi juga menjadi simbol harapan dan keberkahan dalam berbagai tradisi dan upacara adat.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

  • stekom, radar tegal, portal banyuwangi, sajian sedap,