Cari dengan kata kunci

Puik_1200.jpg

Terompet Tradisional Asli Makassar

Alat musik ini terbuat dari kayu besi yang dibuat kerucut dan pada bagian pangkalnya terdapat pipa sebagai penghasil suara.

Kesenian

Sulawesi Selatan tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tapi juga kaya akan warisan budaya dan kesenian. Hal ini bisa dilihat dari keanekaragaman kebudayaan dan kesenian yang berasal dari daerah tersebut, seperti ritual adat, tari-tarian, hingga alat musik tradisional.

Salah satu alat musik tradisional dari daerah Sulawesi Selatan yang hampir punah karena jarang dimainkan adalah puik puik. Puik puik merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan dan dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini terbuat dari kayu besi yang dibuat kerucut dan pada bagian pangkalnya terdapat pipa sebagai penghasil suara.

Puik puik terbuat dari kayu besi yang dibuat kerucut.

Bentuk dan suara yang dihasilkan dari alat musik tradisional Sulawesi Selatan ini secara umum hampir sama dengan alat musik tradisional serunai dari Minang dan selompret dari Betawi. Hanya saja, terdapat sedikit perbedaan pada pangkal dan ukiran yang ada pada bagian tubuh alat musik tersebut.

Pangkal pada puik puik terbuat dari lempengan logam pipa tersebut menghasilkan suara yang bersumber dari potongan daun lontar yang ditiup. Biasanya, pada puik puik terdapat dua bilah daun lontar, salah satunya menjadi cadangan jika daun lontar yang lain rusak. Karena menggunakan daun lontar, meniup alat musik tradisional ini perlu keahlian khusus. Jika meniup dengan sembarang, puik puik hanya akan menghasilkan suara yang aneh bahkan sama sekali tidak bersuara.

Meniup alat musik tradisional ini perlu keahlian khusus.

Puik puik biasanya dimainkan bersamaan dengan alat musik tradisional lainnya dan digunakan untuk mengiringi pementasan seni tradisi yang berasal dari Sulawesi Selatan seperti tari pakkarena dan pertunjukan ketangkasan maraga. Karena jarang dimainkan lagi oleh generasi muda, alat musik tradisional ini berada di ambang kepunahan. Apalagi, orang yang biasa memproduksi alat musik tradisional ini sudah semakin jarang ditemukan. Kalaupun ada, harga alat musik tradisional ini bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Informasi Selengkapnya
  • Janitra Panji Satria

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds