Angin berhembus kencang di Pantai Malalayang, mendorong air laut menghempas bebatuan cadas yang ada di pinggirnya. Sementara Pulau Manado Tua berdiri angkuh di hadapan, menyingsing sinar matahari yang mulai berpendar merah di air laut. Suasana demikian akan semakin lengkap jika ditemani kudapan khas Manado berupa pisang goreng.
Sekilas, tak ada yang berbeda antara pisang goreng Manado dengan pisang goreng pada umumnya, termasuk cara pembuatannya. Awalnya, pisang kepok dipilih sebagai bahan utama karena memiliki daging yang tebal, rasa yang lebih manis, dan dianggap cocok untuk digoreng.
Keunikan pisang goreng Manado terletak pada cara menyantapnya.
Adonan pisang goreng dibuat dengan mencampurkan tepung terigu dan air sedikit demi sedikit hingga mencapai kekentalan yang diinginkan. Pisang yang telah diiris menjadi empat bagian tanpa terputus dimasukkan ke dalam adonan, sehingga pisang akan terlihat lebar dan pipih saat digoreng. Minyak yang digunakan juga harus penuh, agar pisang dapat terendam minyak panas dengan sempurna.
Meski cara pembuatannya tidak jauh berbeda dengan pisang goreng pada umumnya, keunikan pisang goreng Manado terletak pada cara menyantapnya. Perpaduan rasa gurih dan pedas sambal roa berpadu sempurna dengan manis dan legitnya pisang goreng, menghasilkan sensasi rasa khas yang tak terlupakan. Menyantap pisang goreng dengan cocolan sambal roa menjadi sebuah pengalaman kuliner unik yang hanya dapat ditemukan di Manado.
Penjual pisang goreng khas Manado mudah ditemukan di sekitar Pantai Malalayang. Dihargai Rp2.000 per buah, kudapan istimewa ini sangat cocok untuk menemani suasana santai sambil menikmati semilir angin. Namun, perlu diingat, kenikmatan menyantap pisang goreng Manado akan semakin lengkap jika ditemani secangkir kopi tradisional Manado yang disajikan selagi panas.