Kelompok Sadar Wisata atau yang biasa disebut dengan Pokdarwis adalah lembaga yang didirikan oleh warga desa yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta memiliki peran sebagai penggerak untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya kepariwisataan di wilayah desa mereka serta mewujudkan sapta pesona.
Kelompok Sadar Wisata atau yang biasa disebut dengan Pokdarwis adalah lembaga yang didirikan oleh warga desa yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta memiliki peran sebagai penggerak untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya kepariwisataan di wilayah desa mereka serta mewujudkan sapta pesona.
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi salah satu peserta yang ambil bagian dalam Solo Karnaval. Satu hal yang menarik perhatian publik adalah anggota Pokdarwis ini didominasi oleh usia lanjut.
Dalam keikutsertaan meramaikan Solo Karnaval, ibu-ibu Pokdarwis memegang alu atau alat penumbuk padi dan topi caping khas ibu-ibu yang hendak berangkat ke sawah. Ibu-ibu ini berjalan perlahan dalam barisan parade Solo Karnaval yang bertempat di sepanjang jalan, dari Jalan Ngarsupura hingga ke Jalan Sudirman yang menjadi lokasi puncak acara Solo Karnaval.
Para ibu-ibu anggota Pokdarwis mengenakan baju lurik beraneka warna, hal ini memberikan warna tersendiri dalam rombongan arak-arakan Solo Karnaval. Meskipun perjalanan arak-arakan harus menempuh jarak yang lumayan jauh, tapi mereka tetap berjalan kaki dengan penuh semangat. Raut wajah yang bahagia menyiratkan kesenangan dalam berpartisipasi pada acara ini.
Para ibu-ibu anggota Pokdarwis mengenakan baju lurik beraneka warna, hal ini memberikan warna tersendiri dalam rombongan arak-arakan Solo Karnaval.
Sesekali, rombongan ibu-ibu yang sudah tidak bisa dibilang berusia muda ini, tersenyum ketika mendengar tepukan tangan warga Solo yang menyaksikan parade di sepanjang jalan pusat Kota Solo. Dengan bakul di pinggang, tanpa lelah mereka terus berjalan menyusuri jalur karnaval. Acara ini dihadiri oleh Walikota Solo saat itu, FX Hadi Rudyatmo.
Pada akhir acara, Solo Karnaval menampilkan pertunjukan tari kolosal dengan tajuk “Adeging Kutha Sala” yang memiliki arti Berdirinya Kota Solo. Rombongan Pokdarwis Kejawen mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Kota Solo yang memadati jalan Sudirman untuk menyaksikan langsung perayaan hari jadi kota Solo ke 270 yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu, 21 Februari 2015.