Tidak jauh dari Keraton Kesultanan Ngayogyakarto Hadiningrat, kita dapat menjumpai sebuah pemandian yang dahulu dijadikan tempat pemandian Sultan Hamengku Buwono pertama hingga ketiga. Tempat yang dari luar nampak seperti sebuah benteng ini dibangun oleh arsitektur Portugis di tahun 1758.
Tempat pemandian ini diberi nama Taman Sari. Taman yang memiliki arti taman yang indah ini memiliki empat bagian bangunan. Bagian pertama adalah kolam buatan. Bagian kedua berada di sebelah selatan kolam buatan bernama Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati, terletak di selatan bagian kedua. Yang terakhir adalah kompleks Magangan, terletak di sebelah timur bagian pertama dan kedua.
Ornamen bangunan Taman Sari terdiri dari berbagai corak. Ada perpaduan corak Hindu-Budha, Cina, dan Islam – seperti tampak pada sudut-sudut kolam pemandian yang menyerupai kubah masjid. Corak Cina terlihat dari kamar ganti pakaian yang mirip bangunan klenteng. Sementara, corak Hindu-Budha tampak pada ornamen gerbang masuk pemandian Taman Sari.
Walau sebagian besar bangunan pemandian Taman Sari sudah tua, bangunan-bangunan tersebut masih berdiri kokoh hingga saat ini. Satu yang menarik dari kolam pemandian ini adalah adanya masjid yang terletak di bawah tanah. Jika ingin menuju ke masjid, pengunjung harus melewati lorong bawah tanah. Masjid tersebut dibuat melingkar.
Pemandian Taman Sari merupakan salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Dengan harga tiket yang tidak mahal, Taman Sari menyediakan kenikmatan tersendiri bagi pengunjung karena bisa menyaksikan keindahan taman pemandian yang pernah digunakan oleh Sultan. Tidak mengherankan jika banyak fotografer yang memanfaatkan keindahan pemandian Taman Sari sebagai objek untuk pasangan yang ingin foto prewedding.
