Menghayati Makna Persatuan dalam Prosesi Tabuik Naik Pangkek - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

LP-PI-05-HEADPHOTO-MENGHAYATI

Menghayati Makna Persatuan dalam Prosesi Tabuik Naik Pangkek

Diselenggarakan pada hari terakhir Festival Tabuik, prosesi ini melambangkan keselarasan di tengah keberagaman suku, bahasa, agama, dan keturunan yang tetap bersatu.

Tradisi

Memasuki hari terakhir penyelenggaraan Festival Tabuik, Kota Pariaman dipenuhi oleh masyarakat yang antusias menyaksikan penutupan salah satu festival terbesar di Sumatra Barat. Mereka ingin melihat prosesi penutupan, yaitu tabuik naik pangkek, yang merupakan proses penggabungan bagian-bagian tabuik menjadi satu kesatuan utuh, dilakukan oleh masyarakat Nagari Pasar dan Subarang.

Biasanya, prosesi ini dimulai sejak pukul 05.00 WIB, setelah salat Subuh. Tabuik naik pangkek merupakan bagian dari rangkaian pesta budaya Festival Tabuik 2013, yang digelar untuk memperingati Hari Asyura, bertepatan dengan 10 Muharram.

Tabuik naik pangkek merupakan bagian dari rangkaian pesta budaya Festival Tabuik.

Prosesi ini memiliki makna simbolis tentang persatuan, melambangkan keselarasan di tengah keberagaman suku, bahasa, agama, dan keturunan yang tetap bersatu. Setelah prosesi selesai, tabuik diarak menuju Kota Pariaman untuk kemudian dilanjutkan pada prosesi hoyak tabuik, yang merupakan puncak rangkaian Festival Tabuik. Sebagai penutup, tabuik dihanyutkan ke laut menjelang sore atau mendekati waktu salat Magrib.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya