Kisah Kematian Husein bin Ali dalam Ritual Membuang Tabuik - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Membuang_tabuik_1200.jpg

Kisah Kematian Husein bin Ali dalam Ritual Membuang Tabuik

Dalam tradisi tabuik, ritual membuang tabuik ke laut melambangkan kisah burak yang mengangkat jasad Husein bin Ali ke langit.

Tradisi

Pantai Gondariah saat itu begitu ramai dengan banyaknya masyarakat baik dari Pariaman maupun luar Pariaman yang hadir untuk menyaksikan sebuah hajatan besar.

Perlahan-lahan dua buah tabuik yang terbuat dari rotan dan bambu yang diarak sekawanan pria mulai terlihat. Bagian atas tabuik berbentuk menara dihiasi dengan kain bewarna-warni, sedangkan bagian bawahnya berbentuk kuda bersayap dan berkepala manusia yang merepresentasikan burak.

Nama Husein dan Hassan, cucu Nabi Muhammad SAW sekaligus pemimpin Syiah, sesekali dieluk-elukan oleh masyarakat yang hadir. Peringatan ini terkait dengan gugurnya Husein bin Ali di Padang Karbala pada 10 Muharam 61 Hijriah (681 Masehi) saat memimpin pasukan kecilnya melawan pasukan Ubaidillah bin Zaid. Dalam tradisi tabuik, kisah tragis ini dikenang, termasuk keyakinan bahwa jasad Husein diangkat ke angkasa oleh burak.

Tradisi tabuik dimulai pada 1 Muharam dengan serangkaian prosesi simbolis yang penuh makna.

Tradisi tabuik dimulai pada 1 Muharam dengan serangkaian prosesi simbolis yang penuh makna. Tahap awal dimulai dengan pengambilan tanah di muara sungai, yang kemudian diarak dan dilanjutkan dengan pembuatan tabuik. Puncak acara berlangsung pada 10 Muharam, ketika tabuik dibuang atau “diterbangkan” ke laut sebagai representasi kisah burak yang membawa jasad Husein bin Ali.

Sebelum dibuang ke laut, tabuik diarak dari pusat kota menuju Pantai Gondariah. Tabuik, yang terdiri dari dua bagian, diangkat, diarak, dan kadang-kadang diputar sepanjang perjalanan. Sesampainya di pantai, kedua bagian tersebut disatukan, melambangkan burak yang membawa jasad Husein bin Ali dari medan perang.

Setelah kedua bagian tabuik disatukan, prosesi berlanjut dengan membuangnya ke laut. Tindakan ini memiliki makna simbolis bahwa burak telah membawa jasad Husein terbang ke langit dan menghilang, menutup rangkaian acara yang penuh refleksi spiritual dan sejarah ini.

Informasi Selengkapnya
  • NULL

  • Indonesia Kaya