Berkunjung ke Solo, ada sebuah hidangan yang jangan sampai Anda lewatkan yakni timlo. Melihat sekilas penampilannya, hidangan yang satu ini terlihat seperti sup karena memiliki kuah yang bening. Terlebih, saat mencicipinya, kuahnya terasa sangat segar. Menyantapnya ketika masih dalam hangat akan membuat sensasi rasa yang disajikan semakin nikmat. Bumbu kaldu ayam yang dicampur dengan bawang putih, pala, dan lada terasa sangat nikmat.
Timlo merupakan sebutan salah satu isi yang disajikan dalam hidangan ini. Sajian timlo biasanya terlihat seperti martabak telur yang dipotong memanjang. Hanya saja, timlo berwarna lebih kecokelatan. Timlo dibuat dari tepung beras yang dicampur dengan sagu dan telur. Di dalamnya, diberi suwiran daging ayam.
Selain timlo, isi lain yang disajikan dalam panganan ini adalah hati ampela dan semur telur bebek. Makanan ini biasanya disajikan bersama sepiring nasi putih.
Di Solo, tidak sulit menemukan penjual timlo. Mereka tersebar di berbagai penjuru kota. Tapi, satu tempat yang biasanya menjadi tujuan utama adalah Pasar Gede. Di sini, ada penjual timlo yang sudah terkenal kelezatannya, namanya Timlo Sastro. Timlo Sastro sudah ada sejak tahun 1952.
Karena kuahnya yang segar dan disajikan dalam kondisi hangat, timlo cocok dinikmati sebagai menu makan malam – walau bisa juga dinikmati di saat-saat yang lain. Harga timlo berkisar dari Rp12.000 sampai Rp16.000.