Mendengar kata “dodol” pasti langsung terpikirkan dengan Kota Garut di Jawa Barat. Tapi, tidak sekadar itu. Kota yang memiliki tradisi ketangkasan domba ini juga memiliki variasi dodol yang dikombinasikan dengan coklat. Penganan ini bernama coklat dodol atau biasa disebut chocodot.
Ide pembuatan chocodot timbul secara tidak sengaja. Suatu kali, Kiki Gumelar (pembuat roti dan coklat) secara tidak sengaja menjatuhkan dodol ke dalam adonan coklat. Saat itulah muncul ide menjadikan dodol sebagai isi coklat. Setelah dicoba, ternyata menghasilkan rasa yang nikmat. Perpaduan tekstur dodol yang kenyal dengan rasa manis coklat terasa begitu pas saat menyentuh lidah.
Chocodot yang awal mulanya merupakan penggalan dari “chocolate with dodol Garut” telah berubah menjadi “Indonesian Chocolate”. Hal ini dikarenakan sang pembuat coklat ingin memperkenalkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki coklat yang tak kalah lezat dibanding coklat buatan luar negeri.
Soal rasa, chocodot memiliki varian yang sangat beragam. Mulai dari rasa coklat yang pahit, coklat susu, hingga coklat putih yang lembut. Pemilihan nama pun sangat unik. “Coklat anti galau”, “coklat enteng jodoh”, serta “coklat cetar membahana” menjadi nama-nama coklat yang tersedia di gerai chocodot di Garut.
Bahkan, jika Anda suka dengan ramalan shio, coklat dengan kemasan shio bisa menjadi pilihan. Coklat juga bisa dipilih sesuai dengan shio Anda.
Gerai dan toko chocodot dapat ditemui di Jalan Siliwangi dan pusat oleh-oleh di daerah Tarogong, Garut.
Jadi, jika Anda mengunjungi Kota Garut, tidak ada salahnya jika membawa pulang chocodot sebagai buah tangan yang lezat dan nikmat. Dengan rasa yang sangat menggoda saat dimakan, chocodot menjadi oleh-oleh yang menyenangkan bagi keluarga di rumah.