Cari dengan kata kunci

detailcover.jpg

Mengagumi Pakaian Adat Suku Dayak Salako

Busana tradisional Dayak Salako yang terbuat dari berbagai material alam dan menjadi warisan leluhur yang digunakan dalam berbagai upacara adat.

Kesenian

Menyelami budaya dan tradisi Suku Dayak bisa membuat kita tenggelam dalam waktu. Pasalnya, Suku Dayak di Indonesia terbagi menjadi ratusan etnis dan masing-masing memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang sangat beragam dan sangat menarik untuk dipelajari.

Dayak Salako adalah salah satu dari 405 etnis Dayak yang ada di Indonesia, dengan daerah sebaran di wilayah Kalimantan Barat. Ruang lingkup Dayak Salako dahulu terpusat di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, tetapi setelah mengalami pemekaran, Suku Dayak Salako terbagi menjadi tiga Kabupaten, antara lain, Sambas, Bengkayang, dan Singkawang. Setelah terjadi pemekaran, Dayak Salako meliputi Lima Kelurahan antara lain Narangkogn, Pajitan, Sangokulur, Bagak Sahwa,dan Mayasopa.

Dayak Salako adalah salah satu dari 405 etnis Dayak yang ada di Indonesia, dengan daerah sebaran di wilayah Kalimantan Barat.

Desa Bagak Sahwa, Singkawang memiliki keragaman budaya Dayak Salako. Salah satunya adalah pakaian adat Dayak Salako yang sudah dikreasikan oleh Kepala Suku Dayak Salako, FX Adam. Kebanyakan masyarakat Dayak Salako memiliki mata pencaharian berladang, menoreh karet, dan sebagian lain berburu.

Ragam Pakaian Adat Dayak Salako

Suku Dayak Salako memiliki berbagai atribut yang digunakan sebagai pakaian tradisional. Atribut itu adalah buisuk yang merupakan gelang tangan dan kaki, kalung, tempat anak sumpit, kapuak (penutup aurat untuk kaum laki-laki dan celana untuk kaum perempuan Suku Dayak Salako), kandit yang berupa ikat pinggang, ikat kepala berwarna merah untuk kaum laki-laki dan kerudung merah untuk kaum perempuan, serta topi dengan paruh burung enggang yang menjadi ciri khas Suku dayak Salako. Busana ini dikreasikan sedemikian rupa untuk memperkaya budaya Dayak Salako dan dikenakan pada acara adat kebesaran.

Buisuk, kapuak, kandit, rompi perempuan, rompi laki-laki, celana, ikat kepala dan topi, serta ekor burung ruai yang menjadi ciri khas Suku Dayak Salako ini dipermanis dengan buah ipuh yang dirangkai satu persatu menjadi manik-manik penghias setiap atribut pakaian ini. Sisa serabut kulit kayu juga digunakan untuk membuat beberapa motif penghias, dengan cara menempelkannya menggunakan lem pada masing-masing bahan.

Buisuk, kapuak, kandit, rompi perempuan, rompi laki-laki, celana, ikat kepala dan topi, serta ekor burung ruai yang menjadi ciri khas Suku Dayak Salako.

Proses Pengerjaan Pakaian Adat Suku Dayak Salako

Proses pengerjaan pakaian adat Dayak Salako bisa dibilang cukup unik, Pakaian yang dikreasikan ini dibuat menggunakan berbagai bahan alam. Pembuatannya dimulai dengan kulit kayu yang masih basah, dipukul-pukul sehingga lebih mudah dibentuk. Kulit kayu ini kemudian dijemur untuk proses pengeringannya. Benang yang digunakan untuk menjahit adalah benang yang terbuat dari serat pohon nanas dan akar-akar kayu yang diambil dari hutan. 

Selama beratus-ratus tahun, leluhur Suku Dayak Salako menggunakan pakaian yang dibuat dari kulit pohon. Dalam hal ini, FX. Adam sebagai Kepala Suku Dayak Salako berupaya untuk melestarikan warisan leluhur yang pernah berjaya pada masanya. 

Selama beratus-ratus tahun, leluhur Suku Dayak Salako menggunakan pakaian yang dibuat dari kulit pohon.

Suku Dayak Salako sendiri memiliki berbagai upacara adat kebesaran meliputi upacara Samsam (upacara Nyepi), Upacara Baketo (upacara untuk mengambil kayu di hutan, agar terhindar dari bahaya dan meminta izin kepada penguasa hutan), Upacara Nyang Padi (upacara adat sehabis merumput, kemudian dilakukan dengan ritual), Upacara Nanam Pabinah (upacara adat yang dilakukan dengan cara menabur benih di lahan tertentu), Upacara Tahun Baru Padi (sembahyang mengambil padi baru). Menurut FX Adam, upacara-upacara tersebut bersifat mengikat dalam hukum adat Dayak Salako dan rutin diselenggarakan setiap tahun. Dalam melangsungkan upacara adat ini, masyarakat Suku Dayak Salako menggunakan pakaian adat sebagai salah satu cara untuk melestarikan budaya dan juga tradisi.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya , Pesona Indonesia

This will close in 10 seconds