Kemeriahan Solo Karnaval terasa lebih hidup berkat hadirnya kostum-kostum yang dipakai oleh para peserta parade. Kostum-kostum ini menjadi penarik perhatian masyarakat solo yang memadati sepanjang jalan Slamet Riyadi hingga ke Jalan Sudirman depan Balaikota Solo.
Salah satu kelompok yang memeriahkan parade Solo Karnaval adalah rombongan jenang. Dengan membawa 17 jenis jenang, mereka mengenakan kostum lurik khas Jawa Tengah. Kehadiran rombongan ini di tengah-tengah parade mampu menarik perhatian masyarakat Solo yang menyaksikan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Jenis jenang yang dibawa rombongan ini terdiri dari jenang pati, jenang sumsum, jenang koloh, jenang krasikan, dan beberapa jenang lainnya. Jenang-jenang ini berasal dari Festival Jenang yang belum lama diselenggarakan di Kota Solo.
Selain pasukan jenang, parade malam itu juga diramaikan dengan rombongan ibu-ibu yang membawa bakul. Dengan penuh semangat, rombongan bernama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kejawen yang terdiri dari ibu-ibu yang sudah terlihat tua ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang ingin menyaksikan meriahnya Solo Karnaval. Penonton terlihat antusias melihat parade ini, beberapa penonton bahkan masuk ke dalam rombongan parade untuk mengabadikan momen karnaval yang mengambil tema merayakan kostum Jawa ini.
Pasukan Etnomusikologi juga tidak mau kalah untuk meramaikan parade karnaval dengan alat-alat musik seperti gendang, terompet, gong. Pasukan Etnomusikologi yang merupakan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) ini meramaikan suasana karnaval dengan tabuhan musik yang membuat suasana karnaval menjadi lebih hidup. Dengan menggunakan kostum batik berwarna terang, rombongan ini terlihat begitu menonjol diantara rombongan yang lain. [Tauhid/IndonesiaKaya]
