Melihat sekilas penampilan makanan ini, Anda mungkin akan mengira ini merupakan gulai. Tidak salah, karena memang penampilannya sangat mirip dengan gulai. Tidak hanya itu, rasanya pun memiliki kemiripan karena dibuat dengan bumbu yang sama seperti yang digunakan untuk membuat gulai.
Inilah tengkleng, salah satu kuliner khas Solo. Salah satu hal yang membedakan tengkleng dengan gulai adalah santan. Tengkleng dimasak tanpa menggunakan santan – sementara gulai memakai santan.
Tengkleng berbahan dasar tulang dan tetelan kambing. Bagian tubuh kambing yang biasanya digunakan sebagai bahan tengkleng adalah kepala, iga, serta kaki. Bagian-bagian tubuh tersebut dimasak selama kurang lebih 2 jam agar menjadi empuk bersama berbagai bumbu.
Di antara berbagai bumbu yang digunakan dalam proses membuat tengkleng, kunyit menjadi bumbu yang paling penting. Karena menggunakan bagian tubuh kambing, kunyit sangat berguna untuk menghilangkan bau tak sedap dari bagian tubuh kambing.
Di Solo, ada penjual tengkleng yang sudah terkenal kelezatannya dan menjadi incaran pecinta kuliner. Di sekitar Pasar Klewer, terdapat penjual tengkleng yang bernama Bu Edi. Bu Edi sudah mulai menjual tengkleng sejak tahun 1971, meneruskan usaha yang dirintis oleh nenek dan ibunya.
Jika berkunjung ke sini, jangan terkejut karena penuhnya pengunjung yang datang. Bahkan, karena hanya terletak di sudut gapura, warung Bu Edi tidak dapat menampung banyaknya pengunjung yang datang. Pengunjung pun harus rela menikmati kelezatan tengkleng sambil berdiri.
Warung Bu Edi buka pada jam 13.00, saat makan siang. Tapi, ada baiknya jika ingin merasakan kelezatan tengkleng Bu Edi, Anda datang sebelum jam makan siang. Pasalnya, walau setiap hari membawa sekitar 5-6 panci berukuran besar berisi tengkleng, semua itu akan habis hanya dalam waktu sekitar 3 jam. Dalam setiap panci, dimasak 4 kepala, 4 tulang iga, dan 4 pasang kaki.
Namun, jika tidak ingin berdesak-desakan saat menikmati tengkleng, Anda bisa datang ke Galabo atau ke Pasar Jongke. Di dua tempat ini, anak-anak Bu Edi membuka usaha yang sudah dirintis oleh generasi sebelumnya. Harga satu porsi tengkleng berkisar antara Rp15.000 sampai Rp30.000.
Baca juga: Krengsengan, Olahan Daging Kambing Khas Surabaya