Gunung Merbabu, yang menjulang setinggi 3.142 mdpl, terletak di antara tiga kabupaten: Semarang, Boyolali, dan Magelang. Gunung ini merupakan gunung api tua yang berdampingan dengan Gunung Merapi, salah satu gunung api paling aktif di Indonesia.
Gunung Merbabu berasal dari kata “meru” yang berarti gunung dan “babu” yang berarti wanita. Gunung Merbabu dikenal sebagai gunung tidur meski sebenarnya memiliki 5 buah kawah, yaitu Kawah Condrodimuko, Kombang, Kendang, Rebab, dan Kawah Sambernyowo.
Terdapat empat jalur pendakian yang umum dipilih para pendaki, yaitu Thekelan, Selo, Cunthel, dan Wekas. Masing-masing jalur menawarkan jarak tempuh serta tingkat kesulitan yang berbeda, namun semuanya bermuara pada satu titik tertinggi di ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini memiliki tujuh puncak dengan panorama yang unik dan menawan.
Menariknya, gunung ini memiliki tujuh puncak dengan panorama yang unik dan menawan, menjadikannya salah satu destinasi favorit bagi pencinta alam dan pendaki di Jawa Tengah.
Dua puncak yang paling populer di kalangan pendaki adalah Puncak Syarif, yang berada di ketinggian 3.120 meter di atas permukaan laut, dan Puncak Kenteng Songo yang sedikit lebih tinggi, mencapai 3.142 meter. Keduanya menawarkan panorama alam yang berbeda namun sama-sama menakjubkan.
Di puncak Kenteng Songo, terdapat sembilan batu berlubang yang dianggap keramat oleh masyarakat sekitar. Batu-batu ini menjadi bagian dari cerita lisan yang diwariskan turun-temurun, menambah daya tarik spiritual di tengah pesona alamnya. Sementara itu, dari Puncak Syarif, pendaki dapat menikmati pemandangan luas yang menyingkap lembah-lembah hijau serta siluet gunung-gunung lain di kejauhan.
Pada hari cerah, pendaki juga dapat menyaksikan gagahnya Gunung Merapi di selatan.
Dari ketinggian ini, matahari terbit tampak luar biasa indah. Semburat oranye di ufuk timur berpadu dengan lautan awan yang menyelimuti kaki gunung, menciptakan pemandangan yang sulit dilupakan. Pada hari cerah, pendaki juga dapat menyaksikan gagahnya Gunung Merapi di selatan, disusul Sindoro, Sumbing, dan Lawu di kejauhan—seolah menjadi penjaga alam Jawa Tengah.
Sebagai bagian dari kawasan Taman Nasional, wilayah ini tidak hanya menyuguhkan petualangan, tetapi juga menyimpan kekayaan ekosistem yang penting untuk dijaga. Jalur pendakiannya menjadi ruang belajar bagi pecinta alam, sementara udara segar dan hamparan padang rumput di punggungan gunung menghadirkan ketenangan yang langka. Tak heran, banyak yang menyebut perjalanan ke puncaknya bukan sekadar pendakian, melainkan perjalanan spiritual menyatu dengan alam.
