Cari dengan kata kunci

Gua_Kaneng_1200.jpg

Gua Kaneng, Potret Keindahan Alam Purwodadi

Kontur wilayah Pasuruan yang berbukit-bukit menjadikannya kaya akan objek wisata alam yang memukau. Salah satunya adalah Gua Kaneng, yang ada di suatu dusun terpencil bernama Sawiran, Desa Dawansengon, Pasuruan, Jawa Timur.

Pariwisata

Kontur wilayah Pasuruan yang berbukit-bukit menjadikannya kaya akan objek wisata alam yang memukau. Salah satunya adalah Gua Kaneng, yang ada di suatu dusun terpencil bernama Sawiran, Desa Dawansengon, Pasuruan, Jawa Timur. Menuju Gua Kaneng dari Alun-Alun Kota Pasuruan menempuh jarak sekitar 35 km atau menghabiskan waktu tempuh tidak lebih dari 1 jam perjalanan. Lokasinya yang berada di antara Gunung Arjuna dan Gunung Bromo, menjadikan Gua Kaneng memiliki panorama keindahan yang menawan.

Dari pintu gerbang kawasan wisata Gua Kaneng, pengunjung harus menyusuri jalan tanah yang sempit selama sekitar 15 menit. Sepanjang perjalanan menuju gua, pengunjung disajikan hamparan pohon karet yang getahnya dimanfaatkan untuk industri. Selain bermata pencaharian sebagai petani sapi perah, masyarakat Desa Dawansengon juga banyak yang berprofesi sebagai petani karet.

Gua Kaneng sendiri merupakan gua alami yang terbentuk dari rongga bebatuan cadas. Rongga tersebut kemudian digali kembali oleh masyarakat sadar wisata, dengan tujuan untuk mengeksplore keindahan alam Purwodadi, selain juga tentunya sebagai media untuk memperkenalkan kawasan tersebut kepada khalayak luas. Dengan begitu, diharapkan Purwodadi menjadi destinasi wisata alam yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Gua Kaneng terdiri dari dua gua. Gua pertama mempunyai kedalaman sekitar 10 meter, sementara di gua yang kedua kedalamannya mencapai hingga 20 meter. Untuk bisa menjamahi gua, selain dibutuhkan penerangan yang cukup, pengunjung juga harus mempunyai stamina yang kuat, pasalnya untuk bisa masuk ke dalam gua, pengunjung harus berjalan jongkok dan terkadang merayap.

Toyo, penjaga gua, mengungkapkan, dahulu kawasan Gua Kaneng merupakan tempat tinggal bagi sekawanan binatang buas. Pembangunan desa membuat para binatang tersebut eksodus dan mencari tempat lain. Selain itu, Gua Kaneng juga menjadi tempat bersemedi bagi mereka yang menganut kepercayaan Kejawen.

Saat tim Indonesiakaya.com berkunjung, Gua Kaneng baru dibuka sekitar 7 bulan dan dalam proses pengembangan. Rencananya, di kawasan gua yang dalam bahasa Jawa berarti “kali yang diam” ini akan dibangun fasilitas wisata yang lain, seperti kolam renang dan wahana outbond. Hal ini dilakukan tentunya untuk menarik perhatian agar wisatawan mau berkunjung dan mengagumi keindahan Gua Kaneng. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya