Dogdog lojor merupakan alat musik tabuh dari Banten Selatan. Instrumen ini dimainkan dengan cara ditabuh, sehingga mengeluarkan bunyi “dog… dog… dog”. Bunyi itulah yang menjadi asal mula nama dari alat musik ini. Adapun ‘lojor’ berarti panjang, sesuai bentuknya yang memiliki panjang hampir 1 meter.
Alat musik yang terbuat dari kayu ini berbentuk silinder memanjang. Bagian tengahnya dibuat berongga, dengan salah satu sisinya ditutup dengan membran yang terbuat dari kulit kambing. Kulit kambing ini direnggangkan dengan cara diikat dengan seutas tali yang terbuat dari kulit bambu. Tingkat kerenggangan dari kulit kambing ini menentukan bunyi yang dihasilkan.
Dogdog lojor diduga berkembang pertama kali di Kabupaten Lebak, sisi selatan Banten. Instrumen ini menjadi salah satu pengiring dalam ritual adat masyarakat setempat seperti seren taun atau ruwatan. Tabuhan dogdog lojor dibawakan oleh sejumlah pemain secara riang gembira sebagai wujud rasa syukur akan hasil panen yang melimpah.
Dogdog lojor diduga berkembang pertama kali di Kabupaten Lebak, sisi selatan Banten.
Salah satu variasi pengembangan fungsi instrumen ini terwujud dengan adanya prosesi ngadu dogdog. Dalam prosesi ini, dua kelompok pemain dogdog lojor dan angklung akan yang saling berhadapan dan mengadu ketangkasannya. Masing-masing berupaya memukul dogdog milik lawannya. Adu ketangkasan ini dibungkus dengan gaya jenaka sehingga menjadi tontonan yang menghibur para penonton.