Budaya Betawi merupakan akulturasi dari berbagai budaya yang ada di nusantara. Hal tersebut terlihat dari berbagai kesenian Betawi yang memperlihatkan keunikannya tersendiri. Salah satu keunikan kesenian dari Betawi yang memperlihatkan adanya perpaduan berbagai budaya adalah gambang keromong.
Sukong adalah salah satu alat musik yang berembrio dari tradisi Tionghoa.
Dalam kesenian gambang keromong, selain terdapat alat musik asli Nusantara seperti gambang dan kecrek, ada juga beberapa alat musik tradisional yang berembrio dari tradisi Tionghoa. Salah satu alat musik tradisional Tionghoa yang masuk dalam kelompok alat musik yang biasa dimainkan pada kesenian gambang keromong adalah sukong.
Dilihat dari bentuk dan cara memainkanya, sukong menyerupai alat musik rebab yang berasal dari Arab. Hanya saja, ukuran sukong lebih kecil dan hanya memiliki dua untai dawai. Sukong dimainkan dengan cara digesek. Bagian badan sukong terbuat dari batok kelapa. Sedangkan, busurnya terbuat dari batang pohon yang elastis. Rambut yang biasa dipakai dalam busur menggunakan rambut ekor kuda jantan yang berwarna putih keemasan.
Sukong dimainkan dengan cara digesek.
Alat musik tradisional sukong biasa digunakan untuk mengiringi kesenian Betawi seperti ondel-ondel dan pementasan lenong. Sebagai alat musik yang berfungsi sebagai melodi, sukong bisa menghasilkan irama dari lagu-lagu Betawi seperti Kicir-kicir dan Jali-jali.
Sukong merupakan alat musik yang muncul dari tradisi dan budaya Betawi yang plural. Sudah saatnya alat musik tradisional yang satu ini mendapat perhatian khusus agar tetap diproduksi dan dimainkan untuk menjaga eksistensinya. Karena menurut penelitian, sukong saat ini merupakan salah satu alat musik tradisional yang terancam punah.