Menggali Akar Kebudayaan Nusantara di Situs Duplang, Jember - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

situs_duplang_1290.jpg

Menggali Akar Kebudayaan Nusantara di Situs Duplang, Jember

Situs yang berada di sebuah desa terpencil di lereng Gunung Argapura, Jember, ini merupakan salah satu perkampungan purbakala di Jawa Timur, selain Kendal dan Trowulan.

Pariwisata

Menjelajahi Jawa Timur belum lengkap rasanya jika belum singgah ke Jember, kabupaten yang selama ini dikenal kaya akan peninggalan kepurbakalaan. Salah satunya adalah situs Duplang yang berada di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, sebuah desa terpencil di lereng Gunung Argapura, Jember. Dari alun-alun Kota Jember ke Desa Kamal hanya berjarak 16 km, namun akses jalan yang rusak dan sempit membuat perjalanan menuju ke lokasi menjadi sedikit lebih lama.

Berada di lahan yang berukuran tidak lebih dari 10×10 meter ini, Situs Duplang menyimpan sejarah panjang tentang peradaban manusia Nusantara pada masa lampau. Sudarman Abdurahim, juru pelihara Situs Duplang, mengatakan bahwa situs ini muncul pada abad ke-10 Masehi, bergantian dengan munculnya Candi Borobudur pada abad ke-9 Masehi. “Banyak yang meyakini ini sudah ada sejak abad ke-4 Masehi. Dan memang di sini ini, merupakan salah satu perkampungan purbakala di Jawa Timur, selain Kendal dan Trowulan,” ungkap Sudarman.

Banyak yang meyakini bahwa situs ini sudah ada sejak abad ke-4 Masehi.

Sudarman menambahkan, di dalam Situs Duplang terdapat berbagai benda peninggalan zaman purbakala, antara lain menhir, watu kenong, dan dolmen. Menurut pengakuan Sudarman, berbagai benda peninggalan tersebut masih berada di posisinya, persis ketika pertama kali ditemukan.

Benda-benda peninggalan purbakala ini memiliki fungsinya masing-masing. Menhir merupakan batu tegak yang digunakan sebagai benda pemujaan bagi arwah leluhur. Watu kenong, yaitu batu yang digunakan sebagai tempat persembahan bagi arwah atau roh leluhur. Di Situs Duplang, terdapat dua jenis watu kenong, yaitu watu kenong tunggal dan watu kenong kembar. Sedangkan dolmen berfungsi sebagai kuburan batu, terdiri dari batu besar yang ditopang oleh 4-6 batu pada sisi-sisinya, kemudian ditutup dengan batu pipih lebar.

Situs Duplang menyimpan sejarah panjang tentang peradaban manusia Nusantara pada masa lampau.

Situs Duplang kerap disinggahi mereka yang ingin mengetahui sejarah peradaban masa silam Nusantara. Lebih dari destinasi wisata sejarah di Jember, Situs Duplang membuka mata dunia bahwa peradaban manusia Nusantara sudah ada sejak berabad-abad silam. Situs Duplang, heritage yang dimiliki Indonesia, merupakan suatu karunia yang harus dijaga sebagai bentuk penghormatan terhadap akar kebudayaan manusia Indonesia.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya