Sebagai taman nasional, Taman Nasional Way Kanan (TNWK) memiliki beberapa tipe ekosistem yang menjadi tempat pelestarian keanekaragaman hayati. Di kawasan ini, berbagai satwa dan tumbuhan liar diupayakan dapat hidup seperti di habitat alaminya. Sebagian di antaranya adalah jenis hewan dan tumbuhan langka yang keberadaannya harus dilindungi secara intensif. Karena tujuan inilah, sebagian besar kawasan TNWK tidak terbuka bagi masyarakat umum. Tapi bagi wisatawan yang berminat melihat pelestarian flora dan fauna di kawasan ini, pihak pengelola mengakomodasinya dalam konsep wisata minat khusus.
Wisata minat khusus dapat diartikan sebagai aktivitas wisata yang bersifat terbatas dan hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang. Keterbatasan ini dapat terjadi baik karena dorongan ketertarikan khusus pada suatu bidang tertentu atau karena alasan lain seperti menjaga kelestarian alam. Yang termasuk bentuk wisata minat khusus yang berkaitan dengan kelestarian alam antara lain pengamatan satwa liar, pengamatan burung nokturnal, biosistematika tumbuhan, dan jelajah hutan. Wisata minat khusus yang berkaitan dengan konservasi ini terwadahi dengan keberadaan Resort Way Kanan.
Resort Pengelolaan TNWK di Taman Nasional merupakan wahana yang dikhususkan untuk kepentingan penelitian sekaligus tujuan bagi mereka yang tertarik dengan wisata minat khusus yang terkait pelestarian alam. Way Kanan terletak sekitar 13 kilometer dari gerbang masuk Plang Ijo atau kurang lebih 19 kilometer dari Jalan Lintas Timur Sumatera. Di tempat ini, pengunjung bisa menemukan berbagai satwa liar yang berkeliaran bebas, antara lain gajah Sumatera, tapir, rusa, kijang, babi hutan, siamang, dan beruang madu. Selain itu, masih terdapat kurang lebih 286 jenis burung, antara lain rangkong (bucerotidae), kuntul putih (egreta sp.), ayam hutan (gallus gallus), elang laut, dan raja udang (halycon funebris).
Di kawasan Way Kanan, terdapat jungle track sepanjang 2,5 kilometer menembus hutan yang dapat disusuri oleh mereka yang ingin melakukan pengamatan satwa dan burung liar. Dengan menggunakan speedboat, pengunjung dapat menyusuri sungai menembus hutan hingga ke Pantai Kuala Kambas yang dapat ditempuh dengan perjalanan selama 1 jam. Sepanjang perjalanan, vegetasi alami hutan dan aktivitas satwa liar dapat teramati di sepanjang tepi sungai. Way Kanan juga memiliki fasilitas akomodasi yang memadai bagi para peneliti dan pengunjung.