Hampir semua orang mengenal Pulau Sumba karena keindahan alamnya yang berupa perbukitan eksotis, kudanya yang gagah, hamparan padang rumputnya yang cantik serta iklimnya yang panas, namun ternyata Sumba juga menyimpan keindahan alam lainnya berupa air terjun yang masih sangat alami dan belum tersentuh komersialisasi. Sungguh keberadaan air terjun ini bak ‘oase’ dan surga tersembunyi di tengah teriknya matahari dan keringnya udara di Sumba. Mulai dari danau, pantai, gua, sawah, desa adat, hingga air terjun, semua hampir dimiliki oleh kekayaan Pulau Sumba. Pernah menjadi salah satu lokasi syuting film Pendekar Tongkat Emas yang disutradarai oleh Mira Lesmana membuat air terjun ini menjadi semakin ramai dibicarakan di media sosial.
Berada dalam kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, tepatnya di Desa Lapopu, Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, air terjun ini merupakan jenis air terjun bertingkat (berundak-undak) yang jatuh dari tebing dengan ketinggian sekitar 90 meter. Untuk akomodasi, belum terdapat penginapan di kawasan Air Terjun Lapopu namun penginapan terdekat berada di Ibukota Sumba Barat Waikabubak atau Sumba Barat Daya di Tambolaka. Akses jalan menuju Lapopu dapat dimulai dari Waikabubak/ Tambolaka dengan menyewa kendaraan dikarenakan belum terdapatnya kendaraan umum untuk mencapai lokasi air terjun ini. Berjarak kurang lebih 30 km dari Waikabubak, lokasinya masih sangat alami dengan akses jalanan yang belum diaspal hingga beberapa meter memasuki kawasan air terjun ini. Bahkan rambu-rambu atau petunjuk jalan menuju kawasan ini pun nyaris tidak ada sama sekali, oleh karena itu disarankan untuk mengajak warga lokal Sumba yang mengerti jalan menuju ke air terjun ini.
Setibanya di pintu masuk air terjun, pengunjung dapat melakukan registrasi ke petugas penjaga taman nasional dengan membayar tiket masuk sebesar 5.000 rupiah saja. Meskipun belum terlalu memadai, terdapat fasilitas seperti toilet dan ruang untuk berganti pakaian di kantor pos penjaga taman nasional. Untuk menuju lokasi air terjun pengunjung harus berjalan kaki sekitar 500 meter di sepanjang pinggiran sungai Lapopu, dengan medan bebatuan yang cenderung menurun. Di tengah perjalanan trekking nantinya pengunjung juga akan melewati sebuah jembatan kayu sederhana yang nampak sedikit rapuh dan hanya boleh dilewati oleh maksimal dua orang sekali penyeberangan.
Tak lama setelah itu, pengunjung sudah dapat menyaksikan betapa indahnya pesona Air Terjun Lapopu dengan airnya yang sangat jernih dan berwarna hijau kebiruan atau biru tosca itu. Pengunjung juga dapat merasakan segarnya aliran air terjun dengan berenang di kolam alami yang terbentuk dari air terjun tersebut. Selain sebagai tempat wisata favorit, ternyata Air Terjun Lapopu ini juga dimanfaatkan sebagai sumber air bagi masyarakat setempat dan berpotensial sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro listrik.
Air Terjun Lapopu merupakan destinasi wajib bagi pengunjung yang hendak melakukan perjalanan darat menjelajahi eksotisme Pulau Sumba dari barat ke timur. Waktu terbaik untuk mengunjungi air terjun ini adalah pada musim kemarau yakni sekitar Bulan Mei hingga Oktober dengan debit air yang tidak terlalu besar sehingga pas untuk dinikmati.