Tidak jauh dari Kota Balikpapan, terdapat wahana ekowisata yang layak untuk dijajal oleh wisatawan yang berjiwa petualang. Wahana ini bernama Bukit Bangkirai, sebuah kawasan konservasi hutan tropis basah yang asri di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kawasan yang dikelola oleh PT Inhutani I ini berjarak sekitar 58 kilometer dari Balikpapan. Di sini, pengunjung dapat mencoba aktivitas tracking menembus hutannya yang lebat dan melihat beraneka jenis flora serta fauna khas hutan tropis atau menantang adrenalin di jembatan kanopi yang tinggi menjulang.
Sesuai namanya, vegetasi utama yang dapat ditemukan di Bukit Bangkirai adalah jenis pohon bangkirai (Shorea laevis). Pohon ini termasuk jenis kayu komersil yang kini tergolong langka. Kayu bangkirai memiliki sifat yang kokoh seperti kayu ulin (kayu besi), sehingga banyak digunakan sebagai bahan bangunan rumah-rumah tradisional di Kalimantan. Keberadaan tumbuhan bangkirai yang mendominasi tumbuhan di sekeliling bukit ini pun memiliki sejarah tersendiri.
Kawasan ini dahulu merupakan hutan tropis alami yang pernah mengalami dua kali kebakaran hebat akibat musim kering yang panjang, tahun 1982-1983 dan 1997-1998. Pada dua kejadian tersebut, sebagian besar tumbuhan yang ada di kawasan ini musnah terbakar. Meski demikian, ada sebagian kecil kawasan yang didominasi oleh pohon bangkirai selamat dari dua kejadian tersebut. Kawasan inilah yang kemudian dilestarikan dan dikelola menjadi taman rekreasi, sedangkan sebagian area yang habis terbakar dibiarkan pulih secara alami atau ditanami spesies tumbuhan baru.
Selain pohon bangkirai, juga dapat ditemukan aneka jenis flora eksotis lainnya. Terdapat beberapa jenis pohon kayu lainnya, seperti keruing (Dipterocarpus spp.), meranti merah (Shorea smithiana), kempas merah (Koompassia malaccensis), dan ulin (Eusideroxylon swageri). Selain itu, terdapat 45 jenis spesies anggrek, antara lain anggrek hitam (Coelegyne pandurata), anggrek harimau (Grammatophyllum speciousum), anggrek sisik naga (Cymbidium antropurpureum), dan anggrek joget (Bromheadia fynlaysoniana). Terdapat pula sejumlah fauna unik seperti owa-owa (Hylobates muelleri), beruk (Macaca nemestrina), lutung merah (Presbytus rubicunda), hingga jenis semut hutan dengan panjang sekitar 2 centimeter.
Selain memiliki kekayaan hayati, hal lain yang menjadi daya tarik Bukit Bangkirai adalah jembatan kanopi yang membentang di antara pohon-pohon raksasa yang tinggi menjulang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1998 oleh Canopy Construction Associated, dengan memakan waktu selama 1 bulan. Jembatan kanopi di Bukit Bangkirai merupakan yang terpanjang kedua di Asia dan kedelapan di seluruh dunia. Panjang total lintasan jembatan ini adalah 64 meter yang terbagi menjadi 4 ruas, dengan ketinggian rata-rata 30 meter dari permukaan tanah.
Konstruksinya terbuat dari baja anti karat yang diperkirakan mampu bertahan selama 15-20 tahun seiring dengan usia pohon-pohon yang menjadi penyangganya. Hal tersebut membuat konstruksi jembatan kanopi ini relatif aman dan mampu menjamin keselamatan para pengunjung yang ingin mencobanya. Untuk meningkatkan standar keamanannya, pengunjung hanya diperkenankan untuk naik dengan didampingi pemandu dari pihak pengelola. Selain itu, terdapat sejumlah aturan penting, antara lain jembatan ditutup jika kecepatan angin melebihi 30 mil/jam atau gangguan cuaca, tinggi minimal pengguna 1 meter, serta tidak diperkenanankan menggunakan sepatu hak tinggi dan sandal.
Untuk mencapai lokasi jembatan kanopi, pengunjung harus berjalan kurang lebih sejauh setengah kilometer dari area depan. Ada beberapa trek atau rute jalan setapak yang dapat dilalui pengunjung untuk dapat menjangkau jembatan kanopi ini. Dua trek yang paling sering digunakan adalah Trek I (Trek M. Prakosa) dengan jalur sepanjang 150 meter yang disambung dengan Trek II (Trek Djamaludin) sepanjang kurang lebih 300 meter. Sepanjang perjalanan, suasana teduh dari kanopi dan hawa lembab hutan tropis akan mengiringi perjalanan. Kawasan yang dikelilingi kanopi hutan seluas 510 hektare ini dapat menjadi salah satu tujuan alternatif rekreasi keluarga. Tidak saja menyajikan keindahan alam dan suasana yang segar, Bukit Bangkirai juga akan membuka wawasan pengunjung tentang pelestarian lingkungan.