21 Januari 1946 menjadi tanggal bersejarah bagi perjuangan rakyat Indonesia, terutama masyarakat Tangerang dan sekitarnya. Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa berdarah yang dikenal dengan nama Peristiwa Lengkong.
Pada tanggal itu, Mayor Daan Mogot memimpin puluhan taruna akademi untuk mendatangi markas Jepang di Desa Lengkong, Serpong. Kedatangan Mayor Daan Mogot dan puluhan taruna ini bertujuan melakukan pelucutan senjata tentara Jepang sesuai pernyataan kekalahan Jepang. Awalnya, proses pelucutan senjata berlangsung lancar sampai kemudian tiba-tiba terdengar suara letusan dari luar tempat pelucutan senjata. Dalam peristiwa itu, 34 taruna tewas dan 3 perwira gugur (Mayor Daan Mogot, Letna Soebianto, dan Letnan Soetopo).
Untuk mengenang peristiwa tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tahun 1993 membangun Monumen Lengkong. Menempati lahan seluas 500 meter persegi, monumen ini terdapat di depan Perumahan Bumi Serpong Damai, Serpong, Tangerang.
Setiap tahunnya, monumen ini dijadikan tempat peringatan pertempuran Lengkong yang diperingati setiap tanggal 25 Januari. Selain itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu menjadikan tanggal tersebut sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer.