Tari Seluang Mudik, Tari Kreasi yang Terinspirasi dari Ikan Seluang - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

tari_seluang_mudik_1200-1.jpg

Tari Seluang Mudik, Tari Kreasi yang Terinspirasi dari Ikan Seluang

Ikan Seluang atau yang bernama latin Rasbora Argrytaenia merupakan jenis ikan air tawar yang hidup di rawa-rawa dan banyak berkembang biak di negara Asia Tenggara, salah satunya adalah di Indonesia. Di Indonesia, ikan yang kerap diolah dan dimanfaatkan sebagai lauk-pauk ini banyak ditemukan di wilayah rawa Sumatera Selatan.

Kesenian

Ikan Seluang atau yang bernama latin Rasbora Argrytaenia merupakan jenis ikan air tawar yang hidup di rawa-rawa dan banyak berkembang biak di negara Asia Tenggara, salah satunya adalah di Indonesia. Di Indonesia, ikan yang kerap diolah dan dimanfaatkan sebagai lauk-pauk ini banyak ditemukan di wilayah rawa Sumatera Selatan. Selain bisa dikonsumsi, ikan seluang juga mempunyai kebiasaan unik, yaitu selalu berkumpul dan berpindah tempat secara bergerombol dan bersamaan.

Pada musim seluang mudik, ikan seluang akan beriringan, berkumpul, dan berpencar untuk kemudian berkumpul kembali. Fenomena unik yang terjadi pada ikan seluang mudik ini kerap dijumpai setiap tahun di rawa atau danau di Sumatera Selatan. Bahkan di masyarakat Banyuasin berkembang suatu dongeng yang mengatakan, ikan seluang merupakan jelmaan dari puteri yang turun dari khayangan.

Kebiasaan unik ikan seluang itulah yang kemudian menginspirasi lahirnya sebuah garapan tari kreasi yang bernama tari seluang mudik. Tari seluang mudik merupakan tari kreasi yang berasal dari Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, yang menceritakan tentang tingkah laku dan gerak-gerik ikan seluang pada musim seluang mudik.

Tari seluang mudik dipentaskan oleh 6-8 orang perempuan dengan mengenakan pakaian dengan warna keemasan. Warna tersebut diadaptasi dari warna mengkilat pada ikan seluang yang menjadi pijakan garapan seni tari kreasi ini. Semua penari menggunakan kipas sebagai simbolisasi dari ikan seluang yang ekornya selalu bergerak.

Gerakan tari seluang mudik didominasi oleh gerakan tangan yang gemulai namun tetap bertenaga. Pada bagian tertentu, para penari akan membuat formasi berkumpul dengan tetap mengibas-ngibaskan kipas. Gerakan ini menggambarkan sifat ikan seluang ketika masuk musim seluang mudik. Sementara dari garapan musiknya, tarian ini diiringi oleh musik dengan tempo cepat yang bersumber dari perpaduan alat musik pukul tradisional, seperti kendang dan perkusi. Tidak lupa dengan memasukkan alunan akordian sebagai ciri khas dari musik melayu Sumatera.

Tari seluang mudik mengandung amanat yang dalam tentang arti penting persaudaraan dan kebersamaan. Kehidupan guyub dalam persaudaraan dan kebersamaan telah lama terjalin di masyarakat Banyuasin, Sumatera Selatan. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya