Tari mojang Jaipong merupakan salah satu tari pergaulan yang berembrio dari seni tari Jaipongan. Tari Jaipong sendiri diciptakan oleh Gugum Gumbira dengan mengadopsi dan memadukan berbagai gerakan dasar dalam seni pertunjukkan ketuk tilu, tari topeng banjet, dan pencak silat.
Berbeda dengan tari Jaipong yang biasa ditarikan secara berpasangan, tari mojang Jaipong hanya ditarikan oleh perempuan beranjak remaja dengan mengenakan pakaian tradisional Sunda. Bagian atasnya mengenakan kebaya berwarna cerah, dilengkapi oleh kain batik Sunda pada bagian bawahnya. Hiasan rambut dibuat menarik, dan riasan wajah dibuat minimalis namun tetap mengeluarkan aura cantik mojang sunda.
Secara umum, tari mojang jaipong ditarikan oleh 6-8 orang perempuan dengan iringan musik tradisional Sunda dengan tempo yang cepat. Untuk mampu menarikan tari mojang jaipong dengan sempurna seseorang harus menguasai beberapa gerakan, yaitu gerak bukaan, pencugan, gala, dan minci.
baca tari tradisional lain : tari gambyong
Gerak bukaan merupakan gerakan-gerakan pembuka dalam tarian. Sementara pencugan merupakan kumpulan-kumpulan dari gerakan itu, sedangkan ngala merupakan gerakan pemberhentian dari rangkaian tari, dan minci disebut juga sebagai gerakan perpindahan atau peralihan dari satu gerakan ke gerakan yang lain.
Tari mojang jaipong sebagai identitas Sunda kerap dipentaskan dalam berbagai perhelatan adat. Tari tradisional ini sering dipentaskan dalam seren taun, pernikahan adat, khitanan, dan perhelatan adat lainnya. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan tari mojang jaipong dikolaborasikan dengan berbagai kesenian kontemporer yang lebih bersifat hiburan.