Cari dengan kata kunci

Taman_Kambang_Iwak_1200.jpg

Taman Kambang Iwak, Taman Kota Kebanggaan Masyarakat Palembang

Pasca kolonialisme, Belanda meninggalkan berbagai bangunan yang tidak hanya memenuhi fungsi estetis, tetapi juga fungsi praktisnya. Berbagai bangunan tersebut menyebar di seantero nusantara, tidak terkecuali di Palembang, Sumatera Selatan.

Pariwisata

Pasca kolonialisme, Belanda meninggalkan berbagai bangunan yang tidak hanya memenuhi fungsi estetis, tetapi juga fungsi praktisnya. Berbagai bangunan tersebut menyebar di seantero nusantara, tidak terkecuali di Palembang, Sumatera Selatan. Taman Kambang Iwak merupakan salah satu peninggalan Belanda di Palembang yang masih ada hingga saat ini.

Taman Kambang Iwak merupakan taman kota yang sudah ada sejak tahun 1900-an. Taman yang awalnya dibangun untuk orang keturunan Belanda sebagai tampat olahraga ini, memiliki danau di bagian tengahnya. Selain berfungsi sebagai penghias taman, danau buatan ini juga memiliki fungsi praktis sebagai tempat menampung luapan air hujan, sehingga mampu menangkal banjir.

Secara harfiah, nama Kambang Iwak berasal dari bahasa lokal yang dapat diartikan sebagai kolam ikan. Menjadikan danau sebagai kolam ikan, selain berfungsi sebagai tempat menampung air dan penghias danau, juga merupakan cita-cita masyarakat palembang. Cita-cita tersebut tentu harus sejalan dengan kesadaran untuk terus melestarikan dan menjaga kebersihan danau.

Taman Kambang Iwak berlokasi di antara Jalan Tasik dan Jalan Sutomo, Kota Palembang. Taman yang memiliki luas sekitar 5 hektar ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terus diperbarui. Fasilitas tersebut antara lain seperti, taman bermain anak, tempat duduk, keran air yang bisa langsung diminum, hingga fasilitas hotspot gratis bagi mereka yang ingin mengakses internet sambil bersantai menikmatiĀ  taman yang rindang.

Tiap akhir pekan, Taman Kambang Iwak kerap diramaikan oleh masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa yang berasal dari berbagai komunitas, seperti, komunitas musik, sepatu roda, skateboard, sepeda, hingga komunitas tari dan teater. Dilengkapi dengan jogging track, Taman Kambang Iwak juga kerap diramaikan bagi mereka yang inginĀ  lari mengelilingi danau atau sekadar berolahraga di setiap pagi maupun pada petang hari.

Bantaran danau di Taman Kambang Iwak banyak dijumpai tumbuhan trembesi dan pepohon rindang lainnya. Dari atas pohon kerap terdengar kicauan burung yang membuat suasana menjadi teduh dan asri. Sementara di bagian tengah danau melintang jembatan yang memiliki panjang sekitar 200 meter. Jembatan tersebut membelah danau dan menghubungkan Jalan Tasik dan Jalan Sutomo yang berada di seberangnya. Pada malam hari, Taman Kambang Iwak menawarkan pemandangan indah dengan adanya air pancur di tengah danau, apalagi sorotan lampu membuat air pancur tersebut terlihat lebih eksotis. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds