Cari dengan kata kunci

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Spear Fishing: Olahraga Masa Depan dalam Berburu Ikan

Olahraga yang menggabungkan aktivitas berburu dan memancing ini akan memberi keleluasaan kepada sang pemburu untuk selektif dalam memilih ikan buruannya.

Pariwisata

Ombak lautan Ambon yang begitu tenang tampak melambai pada saya. Seperti dedaunan di pepohonan pinggir pantai, mereka seakan berkata bahwa hari ini adalah hari yang baik untuk melakukan aktifitas di lautan. Langit pun tampak biru cerah seolah satu pendapat dengan ombak untuk mengajak saya mendekat ke lautan lepas. Pagi itu, saya bersama sebuah komunitas pencinta sebuah olahraga yang masih tergolong baru di Ambon. Olahraga tersebut seperti gabungan antara berburu dan memancing ikan. Komunitas ini menyebutnya spear fishing.

Secara garis besar, spear fishing ini dilakukan di dalam kedalaman laut dengan senapan tombak yang didesain khusus seperti untuk berburu.

Spear dalam Bahasa Inggris berarti ujung tombak dan fishing berarti kegiatan mencari ikan, secara umum olahraga spear fishing adalah mencari atau berburu ikan dengan menggunakan tombak. Jadi, secara garis besar olahraga spear fishing ini dilakukan di dalam kedalaman laut dengan senapan tombak yang didesain khusus seperti untuk berburu. Tentu saja berburu ikan di lautan berbeda dengan berburu hewan di pedalaman hutan, perlengkapan olahraga spear fishing ini tampak lebih banyak karena dilengkapi dengan perangkat menyelam juga.

Perangkat utama yang digunakan adalah sebuah senapan tombak bernama speargun. Adapun bagian senapan ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu, muzzle, tempat karet untuk tombak kecil yang disebut shaft; kemudian barrel yang merupakan tempat pipa melesatnya tombak; dan terakhir adalah trigger, yaitu tempat untuk menarik pelatuk yang akan melesatkan tombak ke arah sasaran ikan. Sekilas, senapan ini memang terlihat sederhana dan tidak serumit senapan yang digunakan untuk berburu di dalam hutan, namun setelah berbicara dengan beberapa orang di dalam komunitas ini, satu set Speargun dengan spesifikasi standar mencapai harga 2-3 juta rupiah. Bila seseorang ingin memodifikasinya dengan kelengkapan yang lebih baik lagi, harga satu setnya bisa mencapai 6 juta bahkan 10 juta rupiah. Harga ini belum termasuk perlengkapan selam yang akan digunakan dan terkenal juga memiliki harga tidak murah.

Perangkat utama yang digunakan adalah sebuah senapan tombak bernama speargun.

Setelah selesai melakukan pemanasan dan bersiap-siap para anggota komunitas spear fishing ini pun naik ke perahu yang akan membawa kami menuju tengah lautan, dimana ikan-ikan biasa berkumpul dan mencari makan. Biasanya, dalam satu komunitas ini terdapat satu orang yang memahami perilaku ikan di jam tertentu, atau bila tidak ada, mereka memakai jasa nelayan setempat yang juga menyediakan perahu untuk menuju tengah laut. Sesampainya di titik yang dituju, seluruh anggota pun langsung menyelam dan memulai perburuan.

Spear fishing memang terlihat kejam bagi ikan-ikan yang akan diburu, karena ikan-ikan tersebut tidak dipancing, namun ditembak langsung menggunakan tombak. Namun, yang perlu kita ketahui bahwa spear fishing justru memberi keleluasaan kepada sang pemburu untuk selektif dalam memilih ikan buruannya. Jadi, dengan spear fishing seharusnya tidak ada lagi salah menangkap ikan, memancing yang masih kecil, atau menangkap ikan yang dilindungi secara tidak sengaja. Seharusnya, hasil pancingan dapat diprogramkan karena sang pemburu dapat langsung memilih buruannya. Memang belum ada aturan tertulis tentang hukum spear fishing, namun biasanya setiap komunitas spear fishing sudah sepakat untuk mematuhi setiap aturan pemerintah yang berlaku terutama terkait ikan-ikan yang dilindungi.

Spear fishing justru memberi keleluasaan kepada sang pemburu untuk selektif dalam memilih ikan buruannya.

Setelah sekitar 2 jam menyelam, para pemburu di komunitas ini pun keluar dari kedalaman air. Hasil buruan mereka banyak sekali, terutama ikan tenggiri yang mereka dapatkan saat sedang berenang dalam kelompok. Mereka pun segera naik perahu dan kembali ke pantai. Ternyata, perburuan ini adalah sesi pertama dan akan ada sesi kedua dan ketiga. Saya juga baru mengetahui bahwa, komunitas spear fishing biasanya dapat menjalani sesi lebih dari satu, dimulai pagi dan berakhir sore hari. Tetapi tidak masalah buat saya yang tidak ikut menyelam karena hasil tangkapan mereka pun saya nikmati sebagai makan siang. [Phosphone/IndonesiaKaya]

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds