Sabtu malam waktu menunjukan pukul 19.30 WIB, masyarakat Solo nampak sudah memadati arena di depan Ngarsopuro untuk menyaksikan jalannya pagelaran akbar memperingati hari lahir kota mereka yang ke-270. Iya, malam itu akan digelar sebuah parade karnaval yang dilanjutkan dengan tari kolosal di sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga Jalan Sudirman, Solo.
Tabuhan drum dari pasukan drum band Pemerintah Kota Solo menjadi penanda dimulainya parade solo karnaval yang tahun ini mengambil tema Merayakan Kostum Jawa. Tema ini begitu terlihat dari kostum yang dikenakan oleh para peserta parade. Mulai dari baju lurik, batik, topi caping, dan belangkon menjadi pemandangan yang menarik pada arak-arakan yang melibatkan sekitar 200 orang ini.
Animo masyarakat Solo juga terlihat begitu antusias menyaksikan pagelaran akbar ini. Mereka terlihat ingin sekali menyaksikan perhelatan yang digelar setahun sekali ini dari dekat. Masyarakat Solo seperti tidak mau kehilangan momen Solo karnaval yang digelar setahun sekali. Bahkan, mereka sudah berdiri di sekitar area panggung di Jalan Sudirman, Solo, untuk menyaksikan puncak acara Solo karnaval yakni tari kolosal yang mengambil lakon Adeging Kutha Sala.
Sebelum tari kolosal dipentaskan, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo memberikan sambutan di hadapan masyarakat Solo yang menyaksikan pagelaran ini. Rudi mengungkapkan solo karnaval ini dipersembahkan untuk seluruh warga dan wisatawan yang berkunjung ke Kota Solo.
Sabtu malam itu menjadi pestanya masyarakat Solo merayakan hari lahir ke-270 kota yang dicintainya. Semua lapisan masyarakat larut dalam kegembiraan merayakan hari jadi kota yang menjadi kebanggaan mereka. Tidak hanya itu, semua penari dan pendukung acara Solo karnaval juga ikut bahagia telah mempersembahkan pertunjukan tari kolosal yang spektakuler bagi warga Solo.
Baca juga: Warna-Warni Budaya dalam Karnaval Nusantara HUT ke-68 RI
[Tauhid/IndonesiaKaya]
