Etnis Tionghoa telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Ini bisa dilihat dari budayanya yang telah menyatu dengan budaya lokal. Tak ketinggalan dengan tempat pemakaman yang menjadi peristirahatan terakhir manusia. Salah satunya Pekuburan Sentosa yang berlokasi di Kepulauan Bangka Belitung.
Kental dengan nuansa Tionghoa, pekuburan yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Pangkalpinang, ini menjadi destinasi menarik untuk dikunjungi. Tidak ada kesan menyeramkan dan mistis saat berkunjung ke sini. Penataan yang rapi membuat kesan menakutkan hilang saat berada di kawasan pekuburan ini.
Pekuburan Sentosa bahkan merupakan pemakaman etnis Tionghoa terbesar di Asia Tenggara.
Memiliki luas mencapai 27 hektare, Pekuburan Sentosa menjadi pekuburan terluas di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara, untuk pekuburan sejenis. Tak hanya itu. Setiap tahunnya, pada Bulan April, akan diadakan tradisi sembahyang kubur atau Ceng Beng. Masyarakat keuturunan Tionghoa akan melakukan penghormatan kepada para leluhurnya.
Menurut data yang dimiliki Yayasan Sentosa, pengelola Pekuburan Sentosa, jumlah kuburan yang ada di sini hampir mencapai 1.200 buah.
Pekuburan ini tidak hanya ditujukan oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Masyarakat umum beragama Katolik dan Islam pun banyak yang dimakamkan di tempat ini. Pihak pengelola juga mempersilakan siapa saja yang jasadnya ingin disemayamkan di Pekuburan Sentosa. Pihak pengelola bahkan tidak akan memungut biaya bagi masyarakat yang tidak mampu.
Meski menyediakan kuburan dengan harga fantastis, pengelola pemakaman ini tidak akan memungut biaya bagi masyarakat yang tidak mampu.
Tanah Pekuburan Sentosa yang dibangun pada 1935 ini merupakan sumbangan dari Marga Boen. Sementara, kuburan tertua yang ada di tempat ini bertuliskan tahun 1915, berdasarkan ukiran yang tertera di gapura pekuburan.
Tak hanya memiliki kuburan yang usianya hampir seratus tahun, pekuburan ini juga menyediakan kuburan dengan harga yang fantastis. Ada lahan pekuburan yang dihargakan ratusan juga hingga Rp1 miliar. Pekuburan khusus itu memang dibangun oleh pihak keluarga yang ditinggalkan dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas. Bahkan, ada batu marmer yang sengaja dipesan dari Italia.
Bagi penyuka fotografi, melakukan pemotretan di kawasan pekuburan akan memberikan kesan tersendiri. Apalagi jika saat pengambilan foto ditemani seorang model yang memakai busana cheongsam (busana tradisional Tiongkok). Foto yang dihasilkan pasti akan lebih indah dan bagus.