Jika ada satu kuliner Indonesia yang sangat legendaris, praktis dan tetap eksis di tengah gempuran budaya kuliner mancanegara, mungkin pecel adalah jawabannya. Di era modern makanan serba instan, pecel masih menjadi pilihan kuliner yang digemari berbagai kalangan.
Salah satu jenis pecel khas Jawa Timur yang eksis hingga kini adalah pecel semanggi. Terkhusus, Jawa Timur memang surganya pecel. Sajian sarapan khas Surabaya yang satu ini kerap menjadi pilihan menu makanan bagi pelancong maupun warga setempat.
Begitulah Kota Pahlawan. Kuliner serba saus kacang seperti rujak cingur, rujak soto, tahu tek, lontong balap, sate klopo mampu membuat lidah terlena saat menikmatinya. Dari ujung timur hingga ujung barat, kehadiran pecel dengan berbagai macam versi banyak ditemukan. Pecel Madiun, misalkan, adalah salah satu varian pecel yang ada di Jawa Timur.
Meski masih eksis, sayangnya pecel semanggi kalah pamor dengan kuliner Surabaya lainnya. Meski pada 2022 lalu, pecel semanggi Surabaya mendapat penghargaan istimewa sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, semakin sulit menemukan penjaja pecel semanggi yang legendaris ini. Padahal pengakuan ini menjelaskan bahwa pecel semanggi memiliki peran yang vital dalam warisan budaya kota Surabaya.
Asal mula kelezatan ini berasal dari Desa Kendung, Benowo, wilayah Surabaya barat. Penduduk Kampung Semanggi dengan cerdik memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk menciptakan Semanggi Suroboyo yang kini menjadi warisan kuliner berharga.
Penduduk Kampung Semanggi dengan cerdik memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk menciptakan Semanggi Suroboyo yang kini menjadi warisan kuliner berharga.
Daun semanggi yang tumbuh liar di sekitar sawah dan sungai tempat warga Benowo tinggal, setelah dipanen kemudian dijemur untuk mengurangi kadar airnya. Setelah itu daun semanggi dikukus dijadikan pecel dan dijajakan. Jika pecel di banyak daerah melalui proses direbus, lain dengan semanggi yang melalui proses kukus.
Dibalut dengan bumbu kacang, berpadu dengan ketela rambat, pecel semanggi menciptakan karakter kuliner yang begitu khas. Keistimewaan pecel semanggi semakin terasa ketika disajikan bersama kerupuk uli (kerupuk nasi), menghadirkan sebuah sajian lengkap yang siap menjadi bintang di layar kuliner kota Surabaya.
Bumbu pecel semanggi yang khas terdiri dari kacang, ubi atau ketela rebus dicampur bumbu dasar seperti gula jawa dan cabai, semakin melengkapi kenikmatan setiap suapan. Hidangan semanggi tak lupa diperkaya dengan kecambah dan kangkung yang menciptakan harmoni cita rasa sempurna.
Bumbu pecel semanggi yang khas terdiri dari kacang, ubi atau ketela rebus dicampur bumbu dasar seperti gula jawa dan cabai, semakin melengkapi kenikmatan setiap suapan.
Penjual pecel semanggi Surabaya dengan mudah ditemui, terlihat dengan jarik dan selendang khas mereka yang memanggul keranjang semangginya. Saat disajikan dengan pincuk daun pisang, semanggi semakin memikat selera dengan nuansa Nusantara yang kental.
Kuliner Surabaya tidak melulu tentang rawon dan rujak cingur. Jika sedang melancong ke Kota Pahlawan, mampirlah ke daerah Taman Bungkul, Surabaya, di mana masih jamak penjaja pecel semanggi yang siap melayani siapa saja yang hendak mengisi perut di waktu pagi. Menikmati pecel semanggi juga bisa menjadi rekomendasi kegiatan yang pas untuk memulai liburan Anda di Surabaya.