Cari dengan kata kunci

bulung_kuah_pindang_1200.jpg

Bulung Kuah Pindang, Hidangan Rumput Laut Pedas Gurih Khas Bali

Tekstur rumput lautnya yang renyah melebur dengan kuah gurih pedas, cocok untuk dinikmati saat bersantai dan mengisi waktu luang.

Kuliner

Masyarakat Bali memiliki makanan tradisional yang populer, yaitu bulung kuah pindang, hidangan lezat yang terbuat dari rumput laut. Bulung, sebutan lokal untuk rumput laut, menjadi bahan utama hidangan ini.

Secara umum, ada beberapa jenis rumput laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat, di antaranya: Gracillaria sp., Caulerpa spp., dan Eucheuma cottonii. Untuk hidangan bulung kuah pindang, jenis rumput laut yang digunakan adalah Kappaphycus alvarezii. Rumput laut jenis ini memiliki bentuk tubuh memanjang dengan diameter antara 1 hingga 5 milimeter. Saat masih segar, rumput laut jenis ini berwarna hijau gelap dengan semburat kemerahan.

Rumput laut jenis yang akan dijadikan bahan bulung kuah pindang, akan memiliki dua warna, yaitu putih dan hijau.

Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii, yang akan dijadikan bahan bulung kuah pindang, akan memiliki dua warna, yaitu putih dan hijau. Bagian yang berwarna hijau diperoleh dari hasil perendaman menggunakan kapur sirih selama setengah jam. Sementara itu, rumput laut jenis putih dijemur berulang selama beberapa hari dan dikeringkan. Kedua jenis rumput laut ini lalu direbus dalam air selama 10 menit. Setelah itu, rumput laut ditiriskan.

Kuah pindang untuk hidangan ini dibuat dari rebusan ikan. Ikan yang umumnya digunakan adalah ikan tongkol, tuna, atau sarden (lemuru). Daun salam, serai, dan sedikit garam ditambahkan untuk menambah cita rasa. Jika menggunakan ikan sarden, kuah pindang akan menghasilkan warna yang lebih keruh dan aroma yang lebih kuat.

Kuah pindang untuk hidangan ini dibuat dari rebusan ikan.

Bumbu dibuat dengan mencampurkan terasi bakar, garam, jahe, dan cabai rawit besar (cabe beo). Semua bahan ini diulek kasar hingga teksturnya sesuai selera. Kemudian, bumbu disiram dengan kuah pindang panas.

Saat disajikan, rumput laut ditaburi garam, kelapa parut, dan disiram dengan perasan jeruk limau. Terakhir, rumput laut disiram dengan bumbu yang telah dicampur dengan kuah pindang panas.

Renyahnya rumput laut berpadu dengan kuah gurih pedas, cocok untuk menemani waktu bersantai.

Sebagai pelengkap hidangan, bulung kuah pindang ini biasa ditaburi kacang tolo, kacang tanah, atau kedelai yang digoreng kering. Rumput lautnya yang renyah berpadu dengan kuah gurih pedas, cocok menemani waktu bersantai dan menikmati waktu senggang.

Bulung kuah pindang mudah ditemukan di berbagai lokasi, seperti di warung-warung makan di sekitar Kota Denpasar. Bulung kuah pindang biasanya disajikan bersama beberapa hidangan khas Bali lainnya, seperti nasi campur Denpasar, tipat cantok (yaitu nasi dengan lauk sate lilit, urap, dan sambal matah), serombotan (yaitu salad khas Bali dengan bumbu pedas dan rempah-rempah), dan rujak Buleleng (yaitu salad buah khas Buleleng dengan bumbu pedas dan gurih).

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya