Nusa Lembongan menjadi pelarian ideal bagi siapa pun yang ingin menjauh sejenak dari hiruk-pikuk pusat pariwisata di Bali daratan. Di pulau kecil seluas delapan kilometer persegi ini, pengunjung disambut panorama alam yang masih terjaga keasriannya—sepetak daratan yang tenang, dikelilingi lautan biru yang membentang tanpa batas. Meskipun telah dilengkapi berbagai fasilitas pariwisata, keunggulan utama Nusa Lembongan justru terletak pada suasananya yang tenang. Tidak ada kemacetan lalu lintas, tidak pula pedagang asongan yang kerap ditemui di destinasi wisata populer lainnya. Di sini, pengunjung bisa menikmati keindahan alam secara lebih leluasa, tanpa gangguan, seolah seluruh pulau menyambut dengan keheningan yang menenangkan.
Terdapat lebih dari 20 titik penyelaman dan snorkeling yang tersebar di tiga pulau ini.
Selain pesonanya di daratan, Nusa Lembongan juga menyimpan kekayaan bawah laut yang luar biasa. Bersama dua pulau tetangganya—Nusa Ceningan dan Nusa Penida—wilayah ini dikenal sebagai salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati laut terbaik di Bali, selain Pulau Menjangan di utara. Terdapat lebih dari 20 titik penyelaman dan snorkeling yang tersebar di tiga pulau ini. Di Nusa Lembongan sendiri, salah satu titik favorit adalah perairan dangkal di sekitar hutan mangrove Jungut Batu, yang terletak di timur laut pulau. Lokasi ini menawarkan pengalaman snorkeling yang tenang dan jernih, dengan pemandangan bawah laut yang masih alami dan memikat.
Selain snorkeling dan menyelam, Nusa Lembongan juga menawarkan berbagai aktivitas seru lainnya seiring dengan semakin lengkapnya fasilitas pendukung pariwisata di pulau ini. Pengunjung dapat menikmati berenang di laut yang tenang, mencoba sensasi banana boat yang menyenangkan, hingga merasakan adrenalin saat parasailing di atas laut biru.
Dengan menyewa sepeda motor, wisatawan bisa berkeliling pulau dan menikmati pemandangan budi daya rumput laut di sekitar jembatan penghubung Nusa Lembongan–Nusa Ceningan.
Tak hanya aktivitas air, menjelajahi pulau lewat jalur darat pun menjadi pilihan menarik. Dengan menyewa sepeda motor, wisatawan bisa berkeliling pulau dan menikmati pemandangan budi daya rumput laut di sekitar jembatan penghubung Nusa Lembongan–Nusa Ceningan. Tak jauh dari sana, terdapat pula Rumah Bawah Tanah Gala-gala—sebuah destinasi unik hasil karya satu warga lokal yang membangun lorong-lorong bawah tanah sebagai tempat tinggal.
Jika dibandingkan dengan Nusa Penida yang lebih besar dan berpenduduk lebih padat, Nusa Lembongan justru lebih unggul dalam pengembangan infrastruktur pariwisata. Pulau ini memiliki beragam pilihan akomodasi dengan spesifikasi dan harga yang bervariasi, menjadikannya destinasi favorit baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Umumnya, wisatawan menuju pulau ini menggunakan layanan speedboat dari Pantai Sanur, dengan waktu tempuh sekitar 25 hingga 35 menit.
