Payakumbuh kerap dijuluki “Bandung-nya Sumatra Barat” karena dikelilingi dataran tinggi dan pegunungan yang menjulang di berbagai penjuru. Dari kota ini, tampak tiga gunung besar yang menjadi latar keindahannya: Gunung Sago, Gunung Marapi, dan Gunung Singgalang. Selain itu, deretan bukit di sekitar kota turut mempercantik bentang alam Payakumbuh.
Panorama kota dari puncak-puncak bukit tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak heran jika beberapa kawasan kemudian dikembangkan sebagai destinasi wisata alam unggulan di kota terbesar ketiga di Provinsi Sumatra Barat ini.
Salah satunya adalah Puncak Ngalau Indah, objek wisata yang memadukan pesona panorama kota dengan keasrian alam pegunungan dalam satu pengalaman berkunjung yang menenangkan.
Objek ini merupakan sebuah gua alam dengan beberapa mulut gua sebagai akses masuk dan keluar.
Ngalau Indah terletak sekitar 4 km dari pusat Kota Payakumbuh atau 31 km dari Bukittinggi. Objek ini merupakan sebuah gua alam dengan beberapa mulut gua sebagai akses masuk dan keluar. Di dalam gua besar ini kita dapat melihat keindahan stalagtit dan stalagmit yang masih terjaga dengan baik.
Gua ini dihuni kawanan kelelawar yang membuatnya senantiasa dipenuhi suara riuh sepanjang waktu. Selain kalelawar, terdapat burung walet yang bersarang di antara celah-celah langit-langit yang menjulang dengan tinggi sekitar 10 meter.
Di dalam gua yang berada di ketinggian 640 mdpl ini terdapat beberapa formasi batuan dengan bentuk unik. Salah satunya adalah batu gong, yakni batu berlubang berbentuk kerucut berongga menyerupai lonceng yang dapat memantulkan suara nyaring saat dipukul.
Di dalam gua dengan ketinggian 640 mdpl ini juga terdapat sejumlah bagian dari gua yang memiliki bentuk unik dan sangat khas.
Letaknya tepat berada di sisi kiri dari pintu masuk gua. Bentuknya yang unik, membuat batu ini menghasilkan pantulan suara yang cukup nyaring. Ada pula dua buah batu yang terletak berdampingan secara vertikal dengan bentuk menyerupai gajah dan jamur. Selain itu, ada pula yang memiliki bentuk kelambu, payung, dan manusia.
Trek perjalanan menyusuri jalan setapak dari pintu masuk gua hingga pintu keluar gua berjarak sekitar 80 meter. Jalur setapak tersebut tidak mendatar tetapi berupa jalur menurun dan menanjak dengan banyak anak tangga.
Ada pintu keluar lain menuju trek ke arah Puncak Marajo dengan jarak kurang lebih sekitar 1 km. Selain menjelajahi gua, pengunjung juga dapat menikmati panorama Kota Payakumbuh secara utuh di tengah taman dengan pepohonan yang rindang dan angin semilir.
Selain menjelajahi gua, pengunjung juga dapat menikmati panorama Kota Payakumbuh secara utuh.
Akses menuju gerbang masuk kawasan ini melalui Jalan Soekarno-Hatta. Dari gerbang masuk hingga ke areal parkir kita akan melalui jalur menanjak yang berjarak kurang lebih 800 meter. Jalur ini dikelilingi oleh kawasan hutan wisata seluas kurang lebih 10 Ha yang menjadikannya sejuk dan rindang.
Pada akhir pekan, jalur menuju Ngalau Indah ini menjadi tempat favorit warga Payakumbuh untuk olahraga atau sekedar berjalan-jalan bersama keluarga. Setiap minggunya kawasan ini juga menjadi ajang car free day. Masyarakat datang secara beramai-ramai berjalan kaki menyusuri jalur tersebut hingga ke puncaknya.








