Cari dengan kata kunci

rumah_kelahiran_bung_hatta_1200.jpg

Merasakan Heroisme Masa Muda Sang Proklamator di Rumah Kelahiran Bung Hatta

Di rumah inilah figur Hatta sebagai pemimpin yang dikenal akan ketegasan dan kesederhanaannya mulai dibentuk.

Pariwisata

Bukittinggi menjadi rahim dari sejumlah tokoh besar yang pernah ikut menggoreskan sejarah di negeri ini. Salah satu diantaranya adalah Sang Proklamator Republik Indonesia, Mohammad Hatta.

Bung Hatta lahir dan beranjak dewasa di rumah sederhana yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, dekat kawasan Pasar Bawah, Kota Bukittinggi. Di rumah inilah figur Hatta sebagai pemimpin yang dikenal akan ketegasan dan kesederhanaannya mulai dibentuk. Rumah ini sempat rusak tidak terawat, tetapi kemudian dipugar dan kini difungsikan sebagai museum.

Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta sebenarnya adalah rumah kakek Bung Hatta dari pihak ibu, yaitu Haji Ilyas Bagindo Marah. Rumah dua lantai ini dibangun sekitar tahun 1860-an. Di sana, Hatta tinggal bersama ibunya, Saleha dan paman-pamannya, yaitu Saleh Sutan Sinaro dan Haji Idris. Ibunya tinggal di lantai atas, sedangkan para pamannya tinggal di lantai bawah. Hatta sendiri menempati sebuah kamar di belakang yang letaknya terpisah dari bangunan utama rumah itu.

Seiring waktu, rumah ini kemudian tidak lagi digunakan oleh keluarga besar Bung Hatta karena telah mengalami kerusakan. Bahkan, rumah ini sempat dimiliki oleh seorang pengusaha bahan bangunan bernama Bapak Sabar.

Rumah ini kemudian diruntuhkan oleh pemiliknya. Memasuki tahun 1990-an, muncul gagasan untuk membangun ulang rumah bersejarah tersebut, dan tanah tersebut kemudian dibeli kembali oleh pihak Universitas Bung Hatta.

Upaya pembangunan kembali berlanjut dengan dukungan pemerintah Kota Bukittinggi. Pada pertengahan tahun 1994, rencana ini mulai direalisasikan. Program pembangunan kembali rumah kelahiran Bung Hatta ini menjadi bagian dari program memperingati ulang tahun Kota Bukittinggi yang ke-50. Peresmiannya dilakukan pada tanggal 12 Agustus 1995, tepat pada peringatan hari kelahiran Bung Hatta.

Setelah direnovasi, letak bangunan diperlebar ke belakang sejauh 5 meter dari posisi bangunan aslinya. Hal ini disebabkan karena bagian depan bangunan yang asli berjarak terlalu dekat dengan tepi jalan. Di masa lalu, bagian depan bangunan langsung menghadap ke sawah milik kakek Bung Hatta. Tetapi seiring perkembangan Kota Bukittinggi, sawah tersebut kini menjadi Jalan  Soekarno-Hatta.

Salah satu bukti pergeseran lokasi ini adalah letak sumur yang semula berada di belakang rumah, kini bergeser ke dalam kamar salah satu paman Bung Hatta, Idris.

Ruang utama di lantai bawah dan lantai atas digunakan untuk memajang berbagai dokumentasi tentang perjalanan hidup Bung Hatta. Kita juga dapat melihat bagan silsilah keluarga Bung Hatta, baik dari pihak ibu maupun ayahnya, bagan tersebut terpampang di dinding sebelah kiri dari pintu masuk.

Di kamar yang terletak di belakang rumah ini, pengunjung juga dapat menemukan koleksi berupa sepeda ontel tua yang dahulu pernah dipergunakan Bung Hatta semasa mudanya. Kamar tersebut merupakan kamar Bung Hatta saat masih bujang.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds