Dahulu sosok pahlawan yang satu ini merupakan figur yang ditakuti penjajah Belanda. Sosoknya yang pemberani dalam mengusir penjajahan dari bumi Sulawesi Selatan membuat Belanda memberikan julukan Ayam Jantan dari Timur. Dialah Sultan Hasanuddin, salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang wafat di usia 41 tahun.
Sultan Hasanuddin wafat pada tahun 1670 dan dimakamkan di Komplek Pemakaman Raja-Raja Gowa. Selain dikenal sebagai Pahlawan, dalam hidupnya Sultan Hasanuddin juga dikenal sebagai Raja Gowa ke-16. Ia memegang tampuk kekuasaan selama 17 tahun. Sultan Hasanuddin yang lahir pada tahun 1629 merupakan salah satu Raja Gowa yang terkenal keberaniannya mengusir Belanda dari bumi Sulawesi Selatan.
Memasuki makam yang terletak di Katangka Somba Opu Gowa Sulawesi Selatan ini pengunjung akan disambut dengan patung sosok Hasanuddin setengah badan sedang memegang senjata keris. Di sebelah kiri depan komplek pemakaman terdapat sebuah batu Tomanurung atau disebut juga Batu Pallantikan sebagai tempat pelantikan raja-raja Gowa.
Makam Sultan Hasanuddin sendiri berbentuk tingkat dengan dua kayu nisan di bagian atas makam. Pada makam Sultan Hasanuddin terdapat tulisan yang berisi antara lain tahun kelahiran serta tanggal wafat Hasanuddin yakni 12 Juni 1670.
Selain makam Hasanuddin, di komplek makam ini juga terdapat makam-makam Raja Gowa lainnya, salah satunya makam Sultan Alauddin, Raja yang mengembangkan agama Islam pertama di Kerajaan Gowa. Di sekitar makam ini juga terdapat sebuah mesjid kuno yang dibangun pada tahun 1630.
Sultan Hasanuddin merupakan putra kedua dari Sultan Malikussaid, Raja Gowa ke-15. Sultan Hasanuddin memerintah di Kerajaan Gowa saat Belanda sedang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah. Gowa merupakan kerajaan besar di wilayah timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan.
Baca juga: Makam Sunan Bonang, Warisan Tradisi dengan Jejak Spiritual
[Tauhid/IndonesiaKaya]